[31]

296 13 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Rhea berbaring bosan di atas ranjang kamarnya. Tadi pagi Rhea menemani Dewi ke pasar. Lalu menonton drama korea yang sedang on going saat ini. Namun tiba-tiba Rhea merasa bosan. Sangat bosan. Pikirannya berputar memikirkan hal menarik yang mungkin bisa dilakukannya saat ini. Rhea memutar badannya menjadi telungkup. Sedetik kemudian dia terduduk.

Rhea teringat sesuatu. Dia punya tamagochi. Rhea bangun dari tidurnya dan berjalan menuju sudut kamar tempat lemari berada. Rhea membuka lemari itu. Mengambil dua buah kotak besar yang ada di sana.

Rhea membuka kotak pertama. Ada beberapa barang lama yang memang sengaja ia simpan di dalam kotak itu. Merasa tidak menemukan tamagochi yang dicarinya, Rhea beralih membuka kotak yang lainnya. Tidak ada juga tamagochinya di sana.

Rhea mengambil satu buah kotak lagi yang ada di dalam lemari. Kalau yang tadi adalah kotak penyimpanan Rhea, yang satu ini adalah kotak milik Shea. Rhea dan Shea memang sekamar dulu. Alhasil mereka harus membagi ruang di lemari ini bersama.

Rhea membuka kotak milik Shea itu. Berharap siapa tau ada tamagochinya di sana. Rhea mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalam kotak. Kemudian dia melihat ada sebuah kotak lain di sana. Kotak yang lebih kecil. Rhea membuka kotak itu. Ada dua buah foto polaroid - yang letaknya terbalik - dan sebuah kalung.

Rhea mengambil kedua foto itu. Membaliknya untuk melihat gambar yang ada di sana. Kedua matanya menyipit lama memperhatikan wajah yang ada di foto itu. Ada Shea di sana, dan seorang pria. Pria itu memeluk Shea erat.

Samuel?

Tunggu dulu. Rhea memperhatikan foto itu lagi. Benar. Itu memang Samuel. Rhea melihat foto yang satu lagi. Di sana terpampang wajah tersenyum Shea dengan Samuel yang memeluknya dari belakang.

Apa ini? Kenapa Mbak Shea bisa foto sama Samuel?

Kedua mata Rhea beralih membaca tulisan yang ada di bawah masing-masing foto.

New York, 2018. First date with Mr.S

California, 2018. Star from Mr.S

Rhea mengambil sebuah kalung yang ada di dalam kotak itu. Sebuah kalung berbentuk bintang. Mungkin ini maksud tulisannya. Samuel memberikan kalung berbentuk bintang ini pada Shea.

Rhea meletakkan kotak itu di bawah. Dia memijat keningnya pelan. Apa yang baru saja dia temukan. Konspirasi apa yang baru saja Rhea lihat. Rhea menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi di sini. Foto dan kalung, serta Samuel dan Shea yang ada di dalam foto.

"2018... itu kan waktu Mbak Rhea ke Amerika buat lanjutin kuliah kedokterannya. Hah? Apa-apaan sih ini? Sumpah aku enggak ngerti. Terus... kenapa ada Samuel di sana. Pelukan lagi sama Mbak Shea" racau Rhea.

Rhea melihat kalung yang ada di tangannya. "terus kalung ini apa? Apa kalung ini artinya Samuel ngelamar Mbak Shea? Sama seperti dia ngasih kalung ini ke aku?" lirih Rhea sambil memegang kalung berbentuk partikel salju yang ada di lehernya.

Tanpa sadar setetes air mata meluncur dari sudut mata Rhea. Otaknya sibuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada Samuel dan Shea.

Samuel. Shea. Star

Pikiran Rhea melayang pada sosok Samuel. Dia memutar memori otaknya sejauh mungkin dari awal saat dia bertemu dengan Samuel pertama kali di cafe. Dia menelisik mencari petunjuk mengenai konspirasi ini. Dari awal Samuel merasa sangat akrab dengan Rhea. Dia bahkan tidak segan melakukan kontak fisik dengan Rhea.

Rhea ingat, setiap Shea menelfon, Samuel akan segera menjauh. Mencoba untuk memberikan privasi pada Rhea. Tapi Rhea merasa Samuel selalu meliriknya, memperhatikannya dalam diam. Raut wajah Samuel juga terlihat berbeda. Ada rasa mendamba dan rindu di wajah itu. Saat Rhea menoleh padanya, Samuel langsung mengubah wajahnya menjadi datar dan pura-pura sibuk.

Pikiran Rhea melayang lagi pada kejadian kemarin, saat Samuel melihat foto keluarga Rhea. Tatapan mata Samuel hanya tertuju pada Shea. Rhea yakin sekali karena dia melihatnya secara langsung. Dia pikir Samuel penasaran dengan Shea, oleh karena itu Rhea menceritakan sedikit hal tentang Shea. Rhea bisa melihat Samuel menatap Shea teduh di foto itu. Seperti ada rasa rindu yang ingin disampaikan.

Rhea baru ingat, dia pernah mendengar Samuel memanggilnya Shea. Rhea memang memejamkan mata saat itu, tapi dia belum tertidur. Rhea pikir saat itu dia salah dengar, tapi sekarang Rhea yakin. Dia tidak salah dengar saat itu.

Rhea memejamkan kedua matanya. Tiba-tiba dia merasa sangat lelah. Sebenarnya apa yang terjadi di sini. Kenapa Samuel mendekatinya? Apa karena Shea? Apa dulu mereka berpisah tidak dengan cara yang baik-baik? Sehingga Samuel ingin membalas dendam pada Shea melalui Rhea?

Tidak. Tidak. Rhea menggelengkan kepalanya kuat. Tidak mungkin Samuel ingin membalas dendam. Samuel memperlakukannya dengan sangat baik walaupun dia pemaksa. Dan Samuel tidak terlihat seperti ingin membalas dendam.

Atau karena aku mirip Mbak Shea?

Rhea tertegun. Dia dan Shea memang mirip. Rhea menghembuskan napas lelah. Hipotesisnya bisa saja benar. Shea sudah menikah, membuat Samuel tidak bisa bersama Shea lagi. Sebagai gantinya, Samuel memilih untuk mendekati Rhea karena mereka mirip. Diam-diam menganggap Rhea adalah Shea.

Rhea tersenyum getir. Jadi selama ini Samuel hanya menganggapnya sebagai bayang-bayang Shea. Menjadikan Rhea sebagai boneka pengganti yang mengisi kekosongan posisi Shea.

Rhea menghapus air mata yang ada di pipinya. Rhea bangkit lalu berjalan menuju ranjang tidurnya. Rhea tidak memedulikan lagi niat awalnya yang ingin mencari tamagochi. Dia butuh mengistirahatkan pikirannya. Rhea terlalu terkejut dengan konspirasi yang baru saja dilihatnya ini.

***

Next [32]

Black RainbowWhere stories live. Discover now