[41]

422 9 0
                                    

⚠️ Ini PART 41 gengs ⚠️

Entah kenapa part-part akhir di Black Rainbow jadi ngacak, padahal udah aku benerin, tapi tetep aja ngacak lagi :(

Jadi mohon diperhatikan ya judul part nya untuk part-part akhir ini

Happy Reading

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

“Kita mau kemana? Kenapa kamu nyuruh aku pakai baju ini?” tanya Rhea menatap Samuel penuh tanya.

Setelah sampai di New York, Samuel mengajak Rhea untuk berkeliling. Menikmati ratusan orang yang berlalu lalang di jalan-jalan besar kota New York.

Rhea tentu saja senang menginjakkan kaki di kota yang belum pernah ia kunjungi ini. Meski awalnya ia menolak, toh Rhea juga sudah ada di sini. Oleh karena itu Rhea harus menikmatinya, bukan. Kapan lagi dia bisa pergi ke New York.

Setelah seharian berkeliling New York, Samuel mengajaknya ke sebuah butik. Rhea sedikit diberi sentuhan makeup tipis di sana. Begitu juga dengan Samuel. Dia mengganti bajunya dengan baju yang sedikit lebih formal. Mereka kemudian pergi menuju lokasi yang tidak diketahui Rhea.

“rumah siapa ini, Sam?” tanya Rhea lagi saat melihat siluet bangunan megah terpampang di depannya.

Samuel menoleh pada Rhea. “rumah orang tua ku”

Rhea sedikit terkejut mendengar jawaban Samuel. “kita mau ngapain di sini?”

“bertemu dengan orang tua ku, Rhea. Apalagi?” jawab Samuel.

Rhea tertegun. Dia terdiam beberapa saat. “how many girl have you brought here?

Samuel menatap Rhea intens. “you're the first

Rhea terdiam lagi. “Mbak Shea?”

you are the first and the last ” kata Samuel menatap Rhea. Tangannya memegang pipi kiri Rhea lembut. “aku dan Shea belum sampai tahap serius dulu. Cuma sama kamu, aku mau kamu ketemu sama orang tuaku. Aku mau kamu mengenal mereka, seperti aku mengenal orang tuamu. Aku mau kamu tahu bahwa aku serius dengan hubungan ini. I want you, Rhea

Rhea diam tidak membalas ucapan Samuel. Sampai akhirnya mereka masuk ke dalam rumah megah itu. Rhea bisa melihat seorang wanita yang sangat cantik datang tergesa-gesa menghampiri dirinya dan Samuel. Wanita itu memeluk anaknya penuh kerinduan. Lalu matanya menatap Rhea dengan binar bahagia.

“ya ampun, kamu pasti Rhea ya?”

Puspa memeluk Rhea erat membuat Rhea terkejut bukan main. Bagaimana wanita ini bisa tau namanya.

“akhirnya Mama bisa melihat kamu secara langsung. Samuel benar, kamu cantik sekali. Pantas saja Samuel jatuh hati sama kamu”

“Ma, tenang dulu. Dia takut lihat kehebohan Mama” seru Samuel melihat Puspa yang kelewat heboh.

Puspa memukul lengan Samuel kesal. Rhea hanya bisa diam menatap Puspa. Wanita di depannya ini sangat cantik dengan wajah ayu khas orang Jawa. Belum lagi badan proporsionalnya yang membuat iri kaum hawa. Wajar saja, Puspa merupakan mantan Putri Indonesia. Sudah pastinhingga usia paruh baya seperti ini Puspa masih terlihat sangat cantik. Rhea juga sudah tau sedikit tentang keluarga Samuel dari internet dan juga dari Bi Irum.

“perkenalkan saya Rhea, Tante. Tante apa kabar?” tanya Rhea canggung.

Puspa tersenyum senang melihat Rhea. “selain wajah kamu cantik, suara kamu juga cantik sekali Rhea. Kabar Tante sangat baik apalagi ngelihat kamu ada di rumah Tante. Kita masuk ke dalam aja yuk, di sana udah ada Daddynya Samuel dan Angelica”

Rhea mengangguk sopan pada Puspa. Dia mengikut saja saat Puspa menggandeng tangannya masuk ke dalam rumah. Rumah orang tua Samuel sepertinya berkali-kali lipat besarnya dari rumah Samuel yang ada di Indonesia. Belum lagi furniture dan pernak-pernik mewah yang terpajang di dalam rumah.

OMG! Look at this beautiful girl. Rhea, you must be Rhea, right? ” seru Angelica antusias yang melihat Rhea masuk bersama Puspa.

Angelica sama seperti Samuel, multibahasa. Apalagi dengan darah Indonesia yang mengalir padanya membuat Angelica mau tidak mau harus bisa berbahasa Indonesia.

Angelica memeluk Rhea erat. “She is so beautiful, Sam. How can you find this beautiful girl

i’m Angelica, kakaknya Pria aneh di sampingmu ini” kata Angelica memperkenalkan diri. “dan ini, James. Daddy kami berdua”

Rhea menjabat tangan James seraya memperkenalkan dirinya. Meskipun keluarga Samuel menyambutnya dengan hangat, tetapi Rhea masih merasa canggung dengan situasi ini. Rhea berusaha mengatur dirinya untuk selalu tersenyum. Membalas sambutan hangat yang keluarga Samuel berikan padanya.

Setelah berkenalan, Puspa mengajak semua orang untuk makan malam bersama. Di atas meja sudah tersaji berbagai jenis hidangan, baik western maupun hidangan khas Indonesia. Rhea melirik ke seluruh penjuru ruang makan, ada beberapa pelayan yang berbaris rapi di belakang mereka. Persis seperti di rumah Samuel dulu. Namun kali ini, jumlahnya berlipat kali lebih banyak.

“kenapa? Kamu enggak suka makanannya?” bisik Samuel menyadari Rhea hanya menatap makanan di hadapannya.

Samuel memilih duduk di sebelah Rhea. Di depan mereka ada Puspa dan Angelica. Sementara James, duduk di kursi utama.

Rhea menggeleng. “ini aku makan” balas Rhea mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

Rhea melanjutkan makan malamnya dengan keluarga Samuel. Sesekali mereka mengobrol dan bertukar cerita. Lama-kelamaan Rhea mulai bisa menyesuaikan diri dengan keluarga Samuel. Keluarga Samuel sama menyenangkan dengan keluarganya. Tidak ada yang namanya menjaga image. Mereka berinteraksi layaknya keluarga sungguhan.

Rhea menatap James, Puspa, Angelica dan Samuel bergantian. Mereka terlihat sangat sempurna dari segi manapun. Dilihat dari luar saja orang-orang pasti akan merasa iri dengan kecantikan dan ketampanan mereka. Belum lagi kepribadian mereka yang sama menawannya dengan wajah mereka. Keramahan, kehangatan, tutur kata sopan, pendidikan tinggi sudah pasti mereka miliki. Keluarga Samuel terasa sangat jauh bagi Rhea. Dia merasa jauh tertinggal dari segi apapun.

Kamu terlalu sempurna Samuel. Aku enggak pantas ada di sini

***

Next [42]

Black RainbowWhere stories live. Discover now