[44]

403 12 0
                                    

⚠️ Ini PART 44 gengs ⚠️

Entah kenapa part-part akhir di Black Rainbow jadi ngacak, padahal udah aku benerin, tapi tetep aja ngacak lagi :(

Jadi mohon diperhatikan ya judul part nya untuk part-part akhir ini

Happy Reading

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Rhea berdiri di depan pagar kost yang ditempatinya. Dia melihat ke wajah Samuel yang sejak kemarin tidak lagi bergairah. Pancaran sinar mempesona Samuel seolah-olah hilang begitu saja.

"Sam..." lirih Rhea memanggil Samuel.

"aku minta kita jangan ketemu lagi sampai kita saling yakin dengan perasaan masing-masing. Kalau pekerjaan kamu udah selesai di sini, aku rasa kamu bakalan balik ke New York. Aku harap kamu bisa menikmati waktumu di sana. Di sini aku juga akan berusaha untuk menggapai cita-citaku. Tapi aku mohon, kamu jangan ikut campur dengan usaha aku. Aku mau menggapai semuanya sendiri. Aku mau tau sejauh apa aku bisa melakangkah dengan kakiku sendiri Sam. Aku yakin kamu bisa mengerti itu"

Samuel tersenyum miring, "I won't be able to understand that Rhea "

Rhea menggigit bibir bagian dalamnya. Menahan tangis yang siap meluncur kapan saja. Rasanya sakit sekali berpisah seperti ini dengan Samuel.

"you can, Sam.  You know what kind of person I am " ujar Rhea. Dia memegang ujung jaket yang dipakai Samuel. "kalau kita udah yakin dengan perasaan masing-masing, aku yakin takdir akan mempertemukan kita kembali"

Rhea memeluk Samuel. Dia menyuruh Samuel untuk pergi, tapi dia juga yang menahan Samuel untuk pergi. Rhea merasa menjadi orang yang sangat jahat di sini.

Samuel membalas pelukan Rhea. Dia mengecup pelipis Rhea berkali-kali.

"Take care of yourself.  You know I can do anything with the power I have. Terbanglah setinggi mungkin sampai kamu mencapai puncak langit. Kalau kamu gagal, aku akan nyeret kamu dengan paksa. Enggak akan aku biarin kamu pergi satu inchi pun dari pandangan mata aku"

Rhea mengangguk. Ditatapnya wajah Samuel yang menahan kesal. Rhea kemudian tertawa.

"baik Pak Samuel. Titah anda akan saya laksanakan sebaik mungkin"

Samuel mencubit hidung Rhea gemas. Dia tidak bisa marah. Semua perkataan Rhea sejak kemarin benar adanya. Samuel juga sudah memikirkan ini semua. Mungkin memang ini jalan yang terbaik bagi mereka berdua. Jarak dan waktu. Dua faktor itu mungkin memang yang mereka butuhkan sekarang ini.

Rhea melepaskan pelukannya dari Samuel. "Thanks for everything, Sam"

Samuel tersenyum. "I love you "

***

Next [45]

Black RainbowWhere stories live. Discover now