[29]

307 11 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Samuel menuntun Rhea memasuki sebuah showroom mobil. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit untuk pemeriksaan rutin Rhea. Beruntung hari ini Rhea sudah dinyatakan sembuh. Tangannya sudah bisa digerakkan normal seperti biasa meski belum bisa terlalu banyak diberi tekanan.

Rhea menatap ke sekeliling showroom. Jelas Rhea tau ini bukan sekedar showroom biasa. Lihat saja mobil-mobil mewah yang berjejer rapi memenuhi lantai showroom. Samuel berkeliling sambil menggandeng tangan Rhea. Matanya bergerak ke sana kemari mencari mobil yang menarik hatinya.

Samuel berhenti di depan sebuah mobil berlogo putih biru. “are you into this one?

Rhea menatap Samuel bingung. Apa maksud Samuel. “kenapa kamu nanya ke aku?”

“aku kan mau beliin kamu mobil, Rhea. Kamu suka yang ini? Atau mau pilih yang lain?” Samuel menunjuk mobil lain berlogo seperti garpu tala “or you wanna this one?

Rhea tiba-tiba menarik Samuel sedikit manjauh dari pegawai yang melayani mereka.

“maksud kamu apaan sih Sam? Kenapa kamu mau beliin aku mobil? Tadi kan aku cuma minta motor aku balik, bukan mobil”

“aku enggak izinin kamu naik motor lagi. Lagipula motor kamu udah aku buang. Kamu pilih aja mobil yang ada di sini. Mulai sekarang kamu kalau mau kemana-mana pakai mobil, jangan pakai motor lagi”

Rhea memandang Samuel marah. “enggak bisa gitu Samuel. Kamu enggak berhak ngebuang motor aku gitu aja. Itu punya orang tua aku, Sam” Rhea memutarkan badannya hendak melangkah pergi.

“kenapa kamu selalu tolak pemberian dari aku?” tanya Samuel tak habis pikir.

“aku enggak butuh itu Samuel. Dan juga Papa dan Mama itu ngajarin aku untuk kerja keras dulu sebelum dapetin apa yang aku mau. Look at me,” Rhea menatap Samuel serius.

“aku sangat berterimakasih sama kamu karena selama ini udah peduli sama aku Sam. Kamu nampung aku di rumah kamu, menjaga aku, bahkan kamu beliin aku tas, laptop, ponsel, terlebih kalung ini. Lihat, itu semua udah terlalu banyak Sam”

Rhea menggenggam tangan Samuel. “kamu balikin aja motor aku, please

Samuel menarik Rhea ke dalam pelukannya. Dia mengecup pelipis Rhea. Rhea kira Samuel akan menuruti kemauannya, tapi ternyata Samuel kembali ke tempat pegawai tadi.

i take this one ” kata Samuel menunjuk mobil berlogo garpu tala. Dia tersenyum nyengir pada Rhea “buat kamu ke kampus, Baby

GUBRAK

Ingin rasanya Rhea menghilang dari permukaan bumi saat ini juga. Samuel membeli sebuah mobil seharga milyaran ini seperti membeli sebuah bakwan. Dompet Samuel memang tidak punya resleting rupanya. Lancar sekali keluar duitnya.

“Saaam,” Rhea merengek manja.

yes sweetheart

“aku mau motor aku, Sam” rengek Rhea lagi.

Samuel menggeleng. “Kamu ke kampus naik mobil sendiri atau aku yang antar-jemput kamu setiap hari?”

Lagi, samuel selalu memberikan Rhea pilihan yang sulit. Sebenarnya tidak sulit, itu pilihan menggiurkan bagi orang lain. Tapi tidak dengan Rhea. Rhea memasang muka memelasnya pada Samuel. Ayolah, tidak mungkin dia tiba-tiba datang ke kampus dengan mobil berharga milyaran ini. Bisa-bisa Rhea jadi pusat perhatian seluruh orang di kampus. Rhea tidak mau hal itu terjadi.

Tapi kalau Samuel yang mengantar Rhea setiap hari, itu sama saja neraka bagi Rhea. Dia tidak akan bisa hangout bersama Bella atau teman-temannya yang lain sepulang kuliah. Bisa, tapi dia harus cari seribu alasan untuk melakukan itu. Karena Samuel mengetahui semua jadwal kuliahnya.

Rhea menatap Samuel memohon. “kalau gitu, yang murah aja ya Sam. Ini kemahalan, please

Samuel mengangguk setelah diam beberapa saat. Tetapi dia tidak membatalkan pesanannya pada mobil milyaran tadi. Samuel tetap membeli mobil itu yang hanya bisa membuat Rhea geleng-geleng kepala.

Rhea dan Samuel keluar dari showroom mobil ini setelah menyelesaikan semua pembayaran dan beberapa hal yang harus diurus mengenai pembelian mobil. Rhea memasuki mobil Samuel yang sudah terparkir di depan pintu masuk showroom.

Di belakang mobil Samuel, Rhea bisa melihat sebuah mobil lagi. Di sana ada Dave dan dua orang pengawal. Benar. Selama ini jika Samuel pergi kemana-mana, Samuel akan membawa dua pengawal bersamanya. Jika Samuel bersama Pak Asep, maka Dave akan ikut di mobilnya. Tapi jika Samuel menyetir sendiri, Dave akan berada di mobil pengawal. Selama di Indonesia, Dave dan dua pengawal itu tinggal di rumah mewah Samuel.

Samuel membawa Rhea menuju sebuah showroom mobil lain yang menurut Rhea harganya masih wajar untuk sebuah mobil. Di sana Samuel memilihkan sebuah city car berwarna putih untuk Rhea. Rhea hanya bisa pasrah saat Samuel membeli mobil itu. Sekeras apapun Rhea mencoba untuk menentang Samuel, dia tidak akan pernah berhasil. Jadi daripada Rhea membuang energinya percuma, lebih baik dia diam saja.

***

Next [30]

Black RainbowWhere stories live. Discover now