[26]

322 15 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Setelah sarapan Rhea digendong Samuel ke ruang kerja miliknya. Samuel menyuruhnya untuk duduk di sofa yang ada di sana. Dia juga memberikan tabletnya kepada Rhea agar Rhea tidak merasa bosan.

Samuel memutuskan mengirim Dave untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda kemarin di Surabaya. Jadi di sinilah dia sekarang, memantau pekerjaan para bawahannya.

Seorang pelayan mengetuk pintu ruang kerja Samuel. Dia menunduk hormat pada Samuel yang ada di ujung ruangan.

“Maaf Mas Samuel, di depan ada adik Mbak Rhea”

Rhea yang mendengar itu lantas berdiri. Dia segera berlari kecil menuju lantai bawah. Tidak peduli dengan lengan kirinya yang menggantung di dada. Melihat Rhea yang berlari pergi, membuat Samuel ikut mengejar Rhea. Samuel tak habis pikir dengan jalan pikiran Rhea. Bisa-bisanya dia berlari dalam kondisi seperti itu.

Rhea melihat Zhea yang berdiri tegak di ruang tamu menunggu kehadiran dirinya. Segera saja Rhea menghambur ke pelukan adiknya itu. Zhea pun balas memeluk Rhea erat.

Samuel menggeram tertahan di belakang mereka. Dia tidak suka melihat Rhea memeluk laki-laki lain meskipun itu adiknya sendiri.

Zhea melerai pelukan mereka. Kedua matanya tertuju pada tangan kiri Rhea yang menggantung di dada.

“kenapa bisa gini sih Mbak? Masih sakit?” tanya Zhea menatap Rhea.

Rhea mengangguk. “aku jadi enggak bisa gerak bebas gara-gara ini, mana nyut-nyutan mulu” adu Rhea dengan manjanya.

Zhea mengelus rambut Rhea pelan lalu mengelus tangan Rhea berusaha membantu menghilangkan sakit yang Rhea rasakan. Samuel berdeham keras menyadarkan Rhea dan Zhea akan kehadiran dirinya. Zhea menatap Samuel, dia menjulurkan tangannya ke depan.

“Mas pasti Mas Samuel kan? Aku Zhea, adiknya Mbak Rhea”

Samuel membalas uluran tangan Zhea. “Samuel, calon kakak ipar kamu”

Rhea mendelik menatap Samuel. Apa-apaan Samuel. “dia masih Mbak gantungin nasibnya” bisik Rhea pada Zhea. Zhea lantas terkekeh mendengar hal itu.

Rhea mengulurkan kedua tangannya meminta digendong oleh Zhea yang langsung disetujui oleh Zhea. Rhea mengajak Zhea ke kamar yang ditempatinya selama tinggal di rumah Samuel. Di sana mereka menelfon kedua orang tua mereka. Memberi kabar kalau Zhea sudah sampai di rumah Samuel.

Zhea terpaut usia dua tahun dengan Rhea. Saat ini dia sedang berkuliah di salah satu universitas negeri di Bandung. Dia rela bolos hari ini demi bertemu dengan Rhea, sesuai permintaan orang tuanya. Namun besok pagi Zhea sudah harus balik ke Bandung. Ada praktikum yang tidak bisa dia lewatkan.

***

Next [27]

Black RainbowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora