손잡이 : Hidden Dating

90 17 4
                                    

Haera berjalan menuju asrama dengan hati riang gembira.

"Hey! Apa kau seorang mesum, eoh??!!" Haera hampir saja terpental setelah melihat Jay berada tepat di depan kamar Haera.

"Waktu kita tidak banyak lagi, ayo kita pergi." Jay menarik lengan Haera.

Haera tidak menggubris. "Kau ingin apa?" Haera memicing menatap Jay dengan merendahkan.

"Kau tidak ingat dengan pertunjukan? Baiklah cepat kau ganti baju! Aku akan tunggu disini. Cepat," Jay melepas tangannya dan membiarkan Haera masuk.

Haera menatap tajam wajah Jay dan langsung masuk ke dalam dalam sekejap. Haera menutup pintu dengan cepat dan bersender di pintu itu. Ia bernapas lega karena terbebas dari serangan jantung jika terus berada di dekatnya.

Apa sihh!

"Kalau kau tidak cepat, kau akan tahu akibatnya." Ucapan Jay kembali menghamburkan awan-awan konyol di atas kepala Haera.

"Berisik!" Haera buru-buru menarik asal pakaiannya dan langsung memakainya di kamar mandi.

"Apa sih? Kenapa aku jadi seperti anjing peliharaan nya?" Geram Haera sambil merapikan penampilannya di depan cermin.

"Apa masih lama??" Jay kembali berkicau di depan.

Haera dengan secepat kilat menyambar tas kecil dan mengisinya dengan ponsel, dompet, juga liptint miliknya. Lalu dengan cepat membuka pintu dengan terengah-engah. "Apa kau tidak bisa tidak teriak seperti orang gila eohh??!"

Jay memperhatikan Haera dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Hey, kau tidak ingat ini musim gugur, eoh?? Pakai pakaian yang tebal! Jangan hanya kaos dan celana saja! Sana cepat ambil padding!"

"Sial! Aku benar-benar menjadi anjingnya kalau begini terus!" Geram Haera.
________

"Makanlah," Jay menyuruhnya duduk dan makan. Di hadapan mereka sudah ada menu daging super kenyal. Ya, mereka mampir ke salah satu restoran daging yang cukup terkenal di daerah mereka.

Jay menarik piring berisi selada dan memakannya sendiri. "Aku tau kau tidak makan tadi siang, cepat makan. Kalau tidak kau akan aku gendong sepanjang perjalanan nanti,"

Oh sial! Kedua mata Haera kembali membulat. Ancaman macam apa ini eoh!!!

Haera pun terpaksa makan. Jujur saja, daging ini adalah daging kesukaannya. Namun gara-gara namja itu, Haera harus menahan untuk memakannya seperti babi. Oh tentu saja Haera harus bersikap anggun saat ini.

"Sudah selesai makan?" Jay bertanya pada Haera yang sudah tampak menyelesaikan makanannya. "Ayo kita cari dessert," Jay pergi duluan menuju kasir.

"Woaahh, daging ini kan mahal. Apa dia sanggup membayar ini?" Gumam Haera sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Belum jalan juga sejak tadi?" Jay menatap Haera dengan malas karena Haera sedang Touch up di hadapannya.

Haera terkekeh dan berdiri menyusul Jay. "Akan kemana?"

"Aku dengar ada kafe baru di dekat sini. Mau mencoba?"

"Aku ikut saja," jawab Haera dengan nada sedikit turun yang dibuat-buat.

"Baiklah kau sekarang yang traktir!" Jay berlari menuju pintu keluar.

"Yakk!" Haera berlari menyusul namja jangkung itu.
_________

"Kau tau darimana ada cafe seperti ini disini?" Tanya Haera sambil menyuap siffon miliknya.

Jay terlihat gugup dan meraba tengkuknya. "Namja seperti ku kan tidak bisa jika tidak hangout ke tempat-tempat seperti ini,"

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now