Backstage : 아름다운

62 5 10
                                    

Cukup lama keduanya dalam posisi seperti itu. Untung saja pelajaran sudah dimulai sehingga membuat privasi mereka terjaga di perpustakaan ini.

"Yooshin," Jake mendusel-duselkan hidung mancungnya pada leher Yooshin.

Tentu saja Yooshin meremang, ia refleks menjauh dari namja itu perlahan. Tidak bisa dibohongi, ada perasaan senang yang memuncak di dalam dada Yooshin sesaat setelah Jake mengungkapkan perasaannya.

"Yooshin, aku akan melindungimu apapun yang terjadi." Jake kali ini berdiri tegap dan mengecup telapak tangan Yooshin kemudian menggenggam nya dengan erat. "Ayo kembali ke kelas"

Yooshin segera melepaskan diri dari dekapan Jake dan memunguti semua buku-buku yang sempat terjatuh tadi.

”Kau pergilah duluan," Jake melarang Yooshin melakukannya dengan merampas langsung semua buku-buku yang jatuh. "Kau tidak boleh kelelahan,"

Jake memaksa Yooshin pergi dari perpustakaan dan membiarkannya pergi duluan ke kelas.

Yah, mau diapakan lagi. Jantung gadis itu saat ini benar-benar akan meledak saat ini. Akan lebih baik jika Yooshin menghindari Jake secepat mungkin.
________

Haera bercermin memperhatikan penampilannya. Haera tersenyum senang melihat tubuhnya. "Aku akan mampus jika hari ini aku gagal tampil tiba-tiba karena buruk rupa."

Haera kembali merapikan rambut bergelombang nya. Kemudian menepuk-nepuk pipinya lembut dengan cusions ringan. Dan terakhir adalah seragam musim dinginnya yang tak luput dari perhatian gadis itu hari ini.

Maklumi saja jika seorang gadis membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk merias diri.

Sekitar 30 menit, Haera keluar dari rumah besar dan menemui seorang supir di garasi.

"Paman, ayo cepat kita berangkat." Ujar Haera dengan semangat kemudian masuk ke dalam kursi penumpang.
_______

Haera berjalan dengan semangat masuk ke dalam halaman sekolah, jangan lupa kibasan rambut bergelombang miliknya sehingga menambah kesan bahwa gadis itu benar-benar siap dengan apa yang akan ia hadapi hari ini.

Kecuali satu.



Bertemu dengan Jay. Namja yang beberapa hari belakangan selalu mengisi kepalanya.

Pandangan Haera menangkap sosok Jay sudah menghadang jalan gadis itu untuk sampai tangga.

Jay tersenyum sangat manis pada Haera. Oh Tuhan ada apa ini?! Kenapa Haera tidak bisa melepaskan tatapannya pada Jay!

Haera menghentikan langkahnya, masih menatap Jay dengan datar.

"Bisa menyingkir sedikit? Kakimu menghalangi jalanku, tidak sadar?" Haera menyentil dengkul namja tidak tau diri itu yang dengan santainya diluruskan tertopang pada pegangan tangga lain.

"Ada apa? Kau masih bisa lewat." Ujar Jay dengan senyuman jahil miliknya.

"Minggir."

"Kalau mau lewat, lewat saja." Jay menunjuk space dibawah palang kaki jenjang miliknya.

"Minggir Jay. Aku masih akan sabar kali ini," ucap Haera dengan penuh penekanan.

"Kau tidak muat untuk mengolong? Lihat? Selebar ini nona,"

Sial! Apa yang aku pikirkan! Aku masih berpikir bahwa diriku saat ini masih buruk rupa

"Minggir!" Tidak peduli lagi. Haera mendorong kaki namja itu dengan kasar sehingga membuat si empunya oleng.

Jay tersenyum licik kemudian menyusul gadisnya itu.

Jangan permasalahankan ini kumohon!

"Kau merasa lebih baik hari ini?"tanya Jay tiba-tiba sambil merangkul pundak Haera nyaman.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now