사건: Stone

413 41 6
                                    

"Eoh, taruh saja disitu!"

"Gomawo, aku pergi." Gadis itu berbalik membuka pintu dan keluar.

"Jamkan! Tidak usah tutup pintunya, aku akan segera keluar!" Haera mempercepat geraknya dan segera menyambar tas selempang milikinya di ranjang.

"Ne!"

Ia mengangkat satu box besar berisi apa-apa yang dibutuhkan untuk acara pesta penyambutan siswa baru. "Aku bingung, kami yang disambut, tapi kami juga yang harus bekerja sampai larut untuk menyiapkan segala sesuatunya. Menyusahkan." Ceracaunya pas saat ia sangat kesusahan untuk mengambil sneakers dan mengenakannya.

"Auh, sangat menyusahkan!" Haera menengok jam. "Soobin akan menunggu lama jika aku tidak bergegas," Masa bodo dengan sneakersnya yang belum benar-benar terpasang. Ia keluar dan menutup pintu dengan keras lalu segera berlari tidak stabil menuju tangga.

Bahkan Haera tidak bisa untuk melihat jalan depan dengan baik karena box menyusahkan itu sangat tinggi dan lebar, mungkin lain kali ia akan tidur terlentang disana jika sewaktu-waktu ia diusir.

"Mohon berikan jalan! Mohon berikan jalan!" Haera terus saja meneriakkan itu berkali-kali. Maksudku, hey! Lorong ini sangat sepi untuk kau teriaki.
________

"Kalau begitu tidak masalah. Itu hanya acara penyambutan biasa," pria itu tampak sangat serius berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.

"Ya, aku bisa melakukannya. Tenang saja," pria itu mengeluarkan tawanya hanya sekejap dan kembali serius.

"Jangan lupa belikan sorban sutra untukku, haha." Lagi-lagi pria itu membuat tawa palsu. "Ne, saranghaeyo nado"

Ia menutup teleponnya.

Sudahlah, tidak akan berubah walaupun aku seperti itu. Gumam pria itu.

Ia mengusap lehernya lalu bernapas dalam. Jay.

"Hey kau! Kau ingin bermain sampai malam?!" Jerit Jay, pada pria lain di ujung lorong kamarnya.

Tak peduli apa yang dirasakannya saat ini, ia akan bisa mengubah suasana hatinya dengan cepat.

Yang dipanggil, Jake pun tertawa dan berlari menghampiri Jay. "Ajak juga yang lain, akan lebih menyenangkan jika lebih banyak orang, eoh."

Selalu saja setiap mereka berdua bertemu, aura alien menguasai jiwa mereka. Jay memancarkan wajah nakalnya dan merangkul Jake.

Tak lama setelahnya, suara gelak tawa mereka menggelegar di seluruh lorong. Memang kacau.

"Kau panggil yang lain, aku akan menyiapkan kamarku dulu, eotthe?" Ujar Jake dengan senyum lebarnya yang khas.

Jay menyambutnya dengan cara yang sama lalu mengangguk cepat. "Ide bagus. Kau siapkan dan sekalian pasang saja alatnya agar kita bisa langsung.."
_______

"Ughh apa saja isi kotak ini? Rasanya seperti aku sedang menggendong dua anak bayi saja sekarang. UGHH!"

Haera sangat berhati-hati untuk menuruni tangga karena pandangannya terhalang oleh box bodoh ini. Berusaha untuk menolehkan kepalak ke kiri-kanan, yah mungkin saja akan ada serangga pengganggu lagi yang akan mengacaukan hari ini.

Mata Haera menangkapnya. Seketika ia memancarkan tatapan malas.

Aku yakin aku dikutuk karena aku yang dulu telah berdosa besar. Kenapa aku sangat sial?!

Haera melupakan waspadanya. Sneakers yang ia pakai terlepas dan membuat tubuhnya goyah.

"Whuua tidak! Aku akan jatuhh!! Tolong aku siapapun!" Jeritnya namun terlambat.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now