Punishment : 데이트?

87 12 6
                                    

*Masih flashback!"

Haera menangkup kedua pipi namja itu dengan erat, juga menatapnya dengan penuh arti.

"Apa terasa hangat?" Ujar Haera.

Kedua bola mata Jay bergerak-gerak ke arah lain bingung dengan perubahan sikap gadis dihadapannya.

Haera melepaskan rangkulannya kemudia menggesek-gesek telapak tangannya untuk mendapatkan hangat yang lebih. Setelah itu menempelkannya lagi ke pipi Jay.

"Hae....Haera.." panggil Jay dengan salah tingkah.

"Tunggulah sebentar lagi," Haera masih enggan sadar dengan apa yang dilakukannya.

Pada akhirnya kedua mata Jay mulai berhenti bergerak, saat ini hanya fokus menatap wajah Haera di hadapannya.

Beberapa lama mereka saling menatap, Haera akhirnya sadar dengan apa yang sudah terjadi.

Dengan secepat kilat, Haera membenarkan posisinya lagi tanpa niat untuk melontarkan kalimat.

Jujur saja, Haera merasa sangat panas sekarang. Iya ingin kabur begitu saja dari pandangan Jay.
________

Mereka berdiam diri, suasana sangat canggung menyerang. Jay melihat jam yang menempel di tangan kirinya.

"Kau tidak dingin? Ayo pulang," Jay hendak berdiri dan menggandeng lengan Haera.

Tapi dengan gerakan cepat, Haera menjauhkan lengannya dan berdiri lebih dulu.

Benar, ini adalah tanda-tanda gadis itu sedang salah tingkah.

Jay tersenyum kecil melihat Haera berjalan dengan menghentakkan kakinya seperti anak kecil.

Mereka berjalan menuju sekolah dengan Haera yang berjalan didepan Jay.

Haera berhenti tiba-tiba setelah melihat fakta bahwa gedung asrama sudah ramai. Apa itu berarti mereka semua sudah tiba?

"Ada apa? Ayo masuk," Jay berusaha mencari celah untuk menggenggam tangan Haera.

"Tidak!" Haera menolaknya dengan kasar. "Kau tunggu disini, aku akan masuk duluan!" Haera menatap Jay. "Diam, jangan ikuti aku! Tetap disana! Jangan bergerak!" Haera mulai melangkah maju sambil memantau Jay memastikannya tidak ikut masuk bersama Haera.

Flashback end!
_______

Drrttt drrttt

Ponsel Haera terus bergetar padahal Kim ssaem sedang menjelaskan trigonometri di depan.

Kedua mata Haera mencuri-curi pandang melihat siapa yang terus mengusiknya siang ini.

Lagi-lagi gadis itu mendesah malas. Jay. Orang kurang kerjaan itu.

Dengan gerakan gesit, Haera menyambar ponsel di atas meja dan membukanya diam-diam di bawah sambil menunduk.

Perutmu masih sakit? Apa aku belikan minuman pereda nyeri lagi nanti?

Haera...

Haerassi!

Hey, kau tidak membaca pesanku!

Haera mendesah kasar, cukup keras hingga Kim ssaem datang menghampirinya.

"Dengan siapa kau... Berani sekali mengganggu pelajaran ku. Berikan ponselmu!" Ssaem sudah bersiap merampas ponsel milik Haera.

"S..ssaem, a...aku tidak." Haera berusaha mengelak tapi bisa-bisanya ia lupa bagaimana cara berbicara.

"Tidak ada ini itu! Cepat berikan!"

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Onde histórias criam vida. Descubra agora