Break : 멀리

70 11 0
                                    

"Lagian buat apa juga kau disini, hah? Lebih baik pergi sana!" Entah kenapa Haera menjadi sangat brutal sejak tadi.

Niatnya untuk menjauhi Jay hari ini jadi gagal total karena namja itu sendiri yang mengacaukannya.

Disinilah mereka berakhir. Jay dan Haera berada di ruangan detensi ini hanya berdua. Memang Jay sialan.

"Ku dengar kau takut jika sendirian disini," Jay mengedarkan pandangannya ke arah lain,namun senyumannya terus menuju gadis cantik itu.

"Jay!!" Bentak Haera dengan sangat kesal.

Jay menoleh dan melangkah mendekat pada gadis itu. "Iya chagi? Kau mau apa, hmm?"

Siapapun, biarkan Haera keluar! Haera sangat ingin muntah sekarang!

Haera sudah bersiap menengadahkan tangannya di depan mulut dan membuat ekspresi ingin muntah.

"Jangan begitu, nanti kau benar-benar ingin muntah bagaimana?" Jay menatap wajah Haera semakin dekat.

"Ini semua salahmu! Aku jadi mual melihatmu seperti tadi!" Haera menimpuk pundak Jay dengan setumpuk buku catatan usang di atas meja.

"Jadi? Apa yang harus kita lakukan?"

"Tidur saja, tidur!" Tukas Haera dengan malas.

"Semua orang jadi sibuk menggosipkan kita berdua berpacaran. Gara-gara kau!!" Haera kembali marah-marah setelah beberapa saat tenang.

"Haerassi, kau benar-benar akan terus berteriak? Kau tidak lelah?" Jay duduk bersila di atas sebuah meja di sebelah Haera.

"Ishh, menyebalkan sekali sih!" Haera kembali beringsut di atas meja.

"Aku jadi tidak bisa membelikan mu minuman pereda nyeri itu. Kita terkunci sampai kelas terakhir disini." Jay memainkan ponselnya melihat grup chat yang sepi.

"Berhentilah bersikap baik padaku!" Haera kembali membentak Jay.

"Aku tidak akan baik padamu jika aku tidak suka padamu," sanggah Jay dengan santainya.

Haera mendesah kasar. "Jay kumohon berhentilah bersikap seperti kau adalah orang terdekat ku! Itu membuatku risih kau tau?! Aku sangat muak lama-lama dengan sikap mu yang seperti itu! Lebih baik hentikan saja sekarang. Kumohon."

Jay terdiam tanpa berekspresi. Tak lama kemudian memberikan tanggapan yang membuat Haera bertanya-tanya. "Baiklah, aku akan pergi menjauh mulai sekarang. Kau puas kan?" Jay mematikan ponselnya dan mengantongi ponsel itu dengan kasar lalu turun dari atas meja untuk pergi menjauh dari gadis itu.

Mata gadis itu diam-diam mengikuti kemana Jay pergi. Sejujurnya apa ini yang Haera inginkan? Bukankah ini sedikit lebih menyedihkan? Apa yang Haera inginkan?

"Hfttt!" Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Haera.
________

Sujin dan Bora disini tengah membicarakan hal yang cukup serius. Di toserba saat jam pelajaran habis. Mereka memutuskan untuk duduk sebentar disana.

"Kau sudah pikirkan semuanya?" Tanya Sujin.

Bora berdehem dan mengangguk. "Ya, aku sudah bicarakan ini juga pada Soobin. Kurasa inilah saat yang tepat untuk memberitahu pada semuanya. Aku tidak ingin berlama-lama menutupi ini."

"Apa yang akan kau jelaskan pada Haera nanti?" Sujin melahap roti isi es krim sambil menatap Bora dengan serius.

"Aku akan memberikan penjelasan setelah aku dan Soobin menyelesaikannya."

"Bora. Aku tidak ingin hubunganmu dengan Haera hancur gara-gara ini. Jadi aku mohon padamu, untuk membicarakannya dengan perlahan nanti."

"Baiklah tenang saja Sujin, aku akan tetap menjadi bagian dari kalian kok!"
________

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now