당황 : Awkward

101 13 4
                                    

Jake datang menghampiri Haera dengan cahaya berbinar di matanya.

"Haera-ssi.... Haera-ssi...." Panggil Jake dengan mengintimidasi tatapan pada Haera.

Wajah Haera semakin menjauh karena hal itu, kedua alisnya berkerut. "Ya! Apa maksudmu?!"

Sujin datang menemui Haera dan Jake. "Mau ke kantin lagi atau sudah kenyang?"

Haera mendongak menatap Sujin setelah Jake lagi-lagi memojokkan dirinya.

"Jujurlah, apa yang kau lakukan semalaman?" Tanya Jake dengan logat seperti detektif saat ini.

Haera terus terang saja menjadi gugup karena mendengar pertanyaan itu dilontarkan untuknya. Sempat terdengar gumaman aneh dari Haera yang hendak membuka suaranya.

Haera cukup salah tingkah, tapi dengan alami ia menatap Sujin dan mencoba menjauhi Sujin dari Jake saat ini. "Sujin aku sedang sakit perut, kau bisa belikan aku minuman saja di toserba? A-aku menitip belikan itu, haha" nadanya benar-benar canggung percayalah

Sujin mengangguk dan pergi. "Baiklah kalau gitu. Aku akan kembali,"

Suasana suram lagi-lagi menggentayangi Haera setelah suara Jake memecahkan pendengaran nya. "Haera-ssi, apa kau belum menjawab pertanyaan ku barusan?"

Haera berpikir keras untuk membela diri karena ia rasa Jake tau apa yang sebenarnya terjadi makanya ia bersikap seperti ini pada Haera.

Mampus saja kau Haera.

"Ya! Ssaekiya! Apa yang kau pikirkan?! Semalam aku tidurlah bodoh!" Haera menimpuk wajah Jake dengan kamus miliknya kemudian pergi kabur menuju pintu.

Oh ayolah waktu sekali-kali berpihaklah pada Haera. Pasalnya kini Jay tiba-tiba muncul tepat di depan Haera sehingga membuat mukanya terpental di dada bidang namja itu.

"Auhhh shitt, apa lagi ini?" Umpat Haera.

"Stop, diam disana!" Jake bangun dari bangkunya dan berjalan mendekati mereka.

Haera langsung menjauhkan dirinya dari namja yang seharian ini berniat untuk Haera jauhi.

Ughh suasana macam apa lagi ini? Kenapa kedua kakinya seketika menjadi lupa untuk caranya menopang tubuh Haera yang lumayan tinggi itu.

"Y-ya! Apa yang kau lakukan??! Menyingkirlah dari jalanku!" Haera bergegas cabut berusaha seminimal mungkin untuk berinteraksi dengan Jay hari ini.

Kali ini Jake yang menatap Jay dengan tatapan intimidasi. "Apa kau lihat-lihat? Maaf tapi aku tidak menyukai namja payah seperti mu, jangan coba mengejar ku. Terimakasih." Jay mengangkat tangannya sebentar lalu beringsut menghilang melalui pintu itu.

Disinilah senyum yang dipertanyakan ini terpancar pada wajah Jake. "Aku tau, kalian berusaha menutupi ini dariku." Lalu diakhiri dengan gelegar tawa seperti yang dilakukan oleh psikopat di drama drama.

Seisi kelas balik menatap Jake dengan tatapan tajam.

Jake hanya tinggal bisa menggaruk tengkuknya dan tertawa bersalah. "Haha haha, silahkan lanjutkan kegiatan kalian." Jake beringsut berjalan dengan langkah lebar menuju luar kelas.
________

Sudah setengah jam yang lalu ponsel miliknya terus berbunyi. Sampai-sampai membuat Haera kesal karenanya.

Jay menelponnya terus tanpa peduli berapa kali ia sudah menelpon. Jika saja Haera men-scroll lognya mengecek sudah berapa kali Jay menelponnya hari ini, terhitung sudah 43 panggilan telpon yang membuat ruang UKS ini terus bising akibat suara deringnya.

"Masa bodo. Aku tidak mau liat mukanya untuk hari ini," kesal Haera. Kemudian menenggelamkan seluruh tubuhnya pada selimut.

"Dia benar-benar membuatku gila! Ishhh menyebalkan sekali!!!" Haera menjerit, namun pada akhir kalimatnya terdengar seperti rengekan. Ia menghentak-hentakan kakinya pada ranjang besi ini dengan kesal.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now