악몽 : Bad

363 36 6
                                    

Haera POV

Aku mengecek jam di tanganku sesekali dalam lariku menuju kafetaria tempat kami biasa datangi.

Nafasku terasa berat. "Terlambat 15 menit dari perjanjian," aku kembali menarik napas dalam-dalam. "Huft, akhirnya aku sampai,"

Aku membuka pintu kaca kafetaria dan masuk, terdengar bunyi lonceng bersamaan dengan itu. Mataku belum menemukan sosok Soobin sejak aku membuka pintunya tadi.

Aku masih mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru tempat ini. "Tidak ada." Aku menggeleng mencoba berpikir positif. "Dia terlambat juga? Akan ku telpon," gumamku sambil duduk di salah satu bangku di dekat jendela.
__________

Jay POV

"Ini diletakkan dimana?" Ucapku setelah memasuki ruangan besar yang akan digunakan untuk penyambutan siswa baru nanti.

Seorang Sunbae menoleh padaku, aku salah tingkah sendiri dibuatnya.

"Eoh, kau. Hmm, taruh saja di meja itu! Pasti tidak mudah mengangkat properti itu sendirian. Kau bekerja keras." Sunbae itu menepuk pundakku setelah aku berhasil menaruh box besar itu.

"Jimin Sunbaenim..." Mulutku sangat kaku untuk mengeluarkan kata-kata.

Jimin Sunbae tersenyum. "Eoh? Wae?"

"Kau akan menggunakan itu semua untuk properti panggung nanti?" Yahh, bagaimana pun juga aku harus memberanikan diriku.

Jimin Sunbae mengangguk ragu. "Yahh begitulah. Sejauh ini, tema yang sudah kami sepakati yaitu pantai. Jadi kami siapkan beberapa jenis batu untuk menambah kesan pantai,"

Aku tersenyum kikuk. Sangat canggung, aku berusaha menjauhi tatapan Jimin Sunbae dan mengalihkan pandanganku ke arah lain. Orang itu! Bajingan itu disini.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundakku lagi. "Kalau begitu aku akan kembali bekerja. Kalau kau ada waktu nanti, bermainlah kemari." Dan dilanjut oleh tawa Jimin Sunbae.

Aku mengangguk cepat dan membungkuk sopan lalu melangkah keluar dari tempat itu.
_________

Author POV

Sudah keberapa kalinya ini Haera menatap jam lalu mengetuk-ngetuk meja mengikuti jarum jam berdetik.

Ia mendesah panjang. "Aku akan menunggu 30 menit, kalau tidak juga aku akan pulang," gumamnya lalu mengangguk positif. "Ya benar."

45 minutes~~

Haera berjalan menuju kasir membayar minuman yang ia pesan tadi lalu kembali ke asrama dengan lesu.

"Apa ia sibuk dan melupakannya begitu saja? Lalu kenapa ia tidak menjawab telpon ku?" Haera bergumam kesal.
______

Bruk Brak bruk (wakwak anggap aja suara bising ;v)

"Ssss Kau! Jangan dorong terlalu dalam! Heyyy! Aku bisa mati!" Teriak seseorang dari dalam kamar tersebut. Haera semakin curiga, apa yang dilakukannya di dalam sana? Eoh memikirkan itu saja sudah berhasil membuat Haera bergidik.

"Yaaa! Yaa! Bantu aku! Pegang tanganku cepatlahh! Bantu aku berdiri, kakiku hancur!" Nampaknya suaranya berbeda dari yang tadi.

"Berandal, apa yang mereka lakukan?" Desis Haera, ia mencoba mendekati pintu perlahan. Memegang tuas pintu dan membukanya tanpa bersuara.

"Sangat sempit! Aku tidak bisa!" Jerit seseorang lagi.

Pikiran Haera semakin kacau. "Kalian gila! Ini sekolah!" Masa bodo, aku langsung saja menjerit marah setelah berhasil membuka pintu tersebut.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now