조심해 : Protect you

137 15 2
                                    

Hari telah berganti. Haera terbangun dengan tiba-tiba karena mimpi buruknya. Ia mencoba mengatur napas, lalu mengambil ponselnya di nakas.

Haera mengecek ponselnya. "Tidak ada kabar dari Sujin. Haruskah aku membolos hari ini?"

Kemudian dengan cepat ia menyingkirkan selimut yang menutupi dirinya.
_________

Haera mengendap-endap keluar dari lingkungan sekolah dengan seragam lengkapnya.

"Aku tidak peduli, aku yakin tidak akan kenapa-napa jika aku mencoba membolos sehari." Kedua mata gadis itu bergerak tidak aman.

"Berhenti disana."

Haera mendesis kesal. "Sshhh, sial!" Rutuk Haera dalam hatinya. Dengan terpaksa, Haera membalikkan badannya perlahan.

"Kau ingin membolos?"

Haera mengangkat wajahnya dan melihat siapa orang itu. Yahh tidak diragukan lagi. Jay.

"Kalau begitu kita sama. Aku juga ingin membolos hari ini. Ayo kita membolos bersama!" Jay menarik pergelangan tangan Haera berlari keluar area sekolah.

Haera menatap tautan tangannya dengan namja itu. "Sial, kenapa dengan jantungku!" Batin Haera.

Jay terus menarik, dan Haera masih berkutat dengan pikirannya.

"Naiklah. Hey, lihat depanmu!"

Pekikan Jay tadi membuyarkan lamunan Haera. "Eoh? A-ada apa?"

"Tidak, ayo naik!" Jay kembali menggenggam tangan Haera dengan kuat naik menuju bis yang cukup ramai itu.

"Eohh, tersisa satu bangku disana! Itu milikku!"

Haera melongo beberapa saat, ia sangat menyesal sudah salah berpikiran bahwa Jay adalah pria gentle. Yaah baiklah kalau begitu, Haera akan berdiri untuk saat ini.

Haera berjalan dengan hati-hati karena bis sudah bergerak saat ini. Tatapan Haera tertuju pada namja pabo yang kegirangan setelah mendapatkan tempat untuk duduk. Haera memutar bola matanya dengan malas.

"Hey, kau tidak berpikir bahwa aku orang bodoh yang kegirangan mendapatkan tempat duduk ini, kan?" Delik Jay.

Haera menoleh ke samping manatap namja itu dengan mendesis. "Kalau iya memang apa urusannya denganmu?"

"Lalu kau ingin aku berdiri dan bertukar posisi dengan mu?" Ucap Jay sambil melihat keluar melalui kaca jendela disebelahnya.

"Memang aku pernah bilang seperti itu padamu? Terserah, aku tidak masalah berdiri seperti ini,"

Jay masih menatap keluar, "Baiklah, justru malah bagus. Aku ingin terus duduk disini,"

Jalanan mulai menurun, dengan spontan Jay melebarkan kaki kanannya dan meregangkannya ke samping.

"Sial! Lagi-lagi jantungku berdetak seperti drum begini," gumam Haera setelah menyadari sesuatu yang Jay lakukan, ia menggunakan kaki panjangnya untuk menahan gadis itu agar tidak jatuh saat posisi bus sedang miring.

"Eohh? Eohh?" pekik Haera yang tidak memperhatikan sekelilingnya lagi karena sekelebat pikiran kotor itu terus lewat di otaknya. Haera hampir saja jatuh jika Jay tidak menahan punggungnya.
_________

"Apa yang dilakukannya hari ini?" Gumam Sunghoon saat mengetahui teman yang duduk di sampingnya ini tidak datang juga setelah bel masuk.

Heeseung datang dan menempati meja Jay. "Kemana pemiliknya?"

"Tidak tau," Sunghoon menggeleng. Kemudian membuka catatan miliknya.

Heeseung menatap Sunghoon dengan serius. "Hey, masalah Soobin menurut mu bagaimana?"

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang