나르다 : Do U Want it?

178 19 3
                                    

"Hey, kita sudah mencari terlalu jauh. Lima belas menit lagi tempat ini tutup, kita harus segera kembali." Ucap Jay pada gadis yang tengah berjalan di depannya. Haera.

Haera menoleh sebentar, "Tidak, sebelum aku menemukan Yooshin!"

Jay mendengus kasar. "Kenapa ia sangat keras kepala!" Gumam Jay kemudian berlalan dengan cepat menyamakan posisi Haera.

10 minutes left~~~~

Haera POV

Aku sudah berjanji padanya, aku tidak bisa berhenti sampai disini. Yooshin, temanku.

Aku masih menguatkan langkah kakiku, jujur saja perut ku masih sangat sakit saat ini. "Yooshin!" Aku sedikit berlari menuju balik pohon besar itu.

"Yooshi! Arghhh!" Tiba-tiba saja perutku kembali sangat sakit. Aku berhenti dan menekan perutku mencoba menutupi rasa sakitnya.

"Hey! Kau kenapa?" Jay lari menghampiriku kemudian langsung menanyakan keadaan ku dengan khawatir.

Aku masih meringis kesakitan sambil meringkuk memegang perutku dengan kencang di bawah pohon besar itu.

"Kau kuat jalan? Kita harus segera keluar dari sini?" Tanya Jay dengan menyamakan posisi tubuhnya denganku.

Entahlah, kenapa yang kali ini sangat sakit. Biasanya saja tidak seperti ini. Aku bahkan hampir menangis karena rasa sakitnya. Aku menjawab Jay dengan gelengan perlahan.

Tangan namja itu meraih tanganku. "Akan kubantu, pegang tanganku."

Aku masih menggeleng kepala. Dasar brengsek! Apa ia tidak pernah merasakan rasa sakit ini?! Bahkan rasanya seperti dicabik-cabik! Aku menangis menyembunyikan kepalaku diantara tangan ini.

Lupakan saja! Jay adalah pria! Benar, aku sudah gila sekarang.

A few minutes ago~~~

Author POV

Jay merogoh kantung celananya, lalu berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.

"Eoh, Sunghoon. Bagaimana?" Ucapnya sambil melihat gadis itu tajam. Jay tersenyum tak lama kemudian, "Oke, arra."

Jay menutup teleponnya dengan Sunghoon dan melihat Haera, gadis itu tiba-tiba tumbang. Tak tunggu lama lagi, Jay berlari mendekati Haera dengan cemas. "Hey, kau kenapa?"

Haera tidak menjawabnya. Ia terlihat sangat kesakitan dan terkadang mendesis menahan saat rasa sakit itu benar-benar membuat gila.

"Kau kuat jalan? Kita harus segera keluar dari sini." Jay melihat jarum pendek arlojinya. Gawat waktu mereka hanya lima menit untuk kembali.

Lagi-lagi Haera tidak menjawabnya. Sungguh! Itu membuat Jay frustrasi.

Jay meraih tangan Haera. "Akan kubantu, pegang tanganku." Haera tidak berkutik.

"Tidak, aku hanya harus menemukan Yooshin dulu." Ucap Haera di tengah isakannya dan masih menekan perutnya dengan kuat.

"Yang lain sudah membawanya ke asrama. Hanya tinggal kita berdua disini, ayo kita pulang." Jay menarik tangan Haera dengan paksa.

Haera mendongak menatap Jay. Lalu dibalas tatapan lagi oleh Jay, ia mendengus kasar. "Kau ingin menginap disini? Kalau begitu baiklah! Ayo kita lakukan, ayo kita bermalam berdua disini. Sangat menyenangkan bukan? Hanya kita berdua." Ucap Jay dengan senyum sinisnya yang tak berhenti menghilang.

Oh ayolah, apa masalahnya itu? Tidak akan terjadi apapun tenang saja!

Haera berpikir. "Tidak." Gumamnya lalu menggeleng perlahan. Ia mencoba bangkit dari posisinya. Lupakan masalah gengsinya, Haera membutuhkan Jay saat ini.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now