아침 : Just Sleep!

158 19 2
                                    

WARNING‼️‼️
There is a touch of sensitivity.

Don't expect anything more :p :)
HAPPY READING

Pulang dari kelas hari ini, keduanya langsung menuju ke lapangan indoor. Mengulang-ulang adegan untuk diperlihatkan nanti. Mengingat mereka adalah tokoh utamanya, tentu saja mereka tidak ingin mengecewakan semua orang yang menonton.

"Apa yang kau lakukan?!" Gertak Jay setelah beberapa kali berlatih adegan, namun Haera terlihat sangat tidak profesional.

Haera bersedekap memandang namja itu. "Asal kau tau, aku tidak pernah benar-benar ingin melakukan ini semua. Terjadi begitu saja."

Jay menjatuhkan kertas skrip miliknya dan melangkah mendekati Haera. "Kalau begitu. Mulai sekarang kau harus menginginkannya," Tatapan Jay menusuk bola mata kecoklatan milik Haera.

Haera mundur satu langkah. "Terserah padaku aku akan melakukannya atau tidak. Lagipula, ada cadangan pemeran utama wanita jika aku mundur."

Jay menyunggingkan smirk-nya. "Owhh baiklah. Lakukan saja itu. Tapi mulai besok, hari-hari mu tidak akan berjalan seperti biasanya." Perlahan tapi pasti Jay mengambil satu langkah besar. Sehingga membuat Haera otomatis mengambil langkah pula ke belakang.

Jantung gadis itu tiba-tiba berdegup sangat kencang, pandangannya kabur kemana-mana. "Aku akan lakukan." ucap Haera dengan sayu.

Jay memperlihatkan senyum menyebalkan itu lagi. "Sudah kuduga kau akan cepat menciut."
__________

Napas Haera sudah terdengar sangat berat. "Jay-ya, istirahat sebentar."

Jay mendongak menatap gadis itu yang sedang duduk di tribun. "Kita hanya mengulang satu adegan sejak tadi, karena siapa?" sindirnya lalu berdiri dan membenarkan ikatan celananya.

"Sudahlah! Jangan hanya menyalahkan ku!" Pekik Haera sambil berdiri dengan tegas.

"Ekting kucing itu bahkan jauh lebih baik daripada ekting mu," sindir Jay dengan sinis.

Haera menatapnya dengan rendah. "Apa aku perlu menjadi kucing dulu?" Lalu melengos pergi begitu saja.

Senyum devil miliknya kembali terpancar. "Hey! Ada bendera Jepang di Rok mu!" Pekik Jay dengan puas.

Sontak Haera langsung berbalik dengan gerakan memutar cepat. Ia menengok bagian belakangnya sedikit susah. BRENGSEK!

Haera kembali menatap wajah Jay dengan emosi yang memuncak bahkan api di atas kepalanya sudah mengepul. "MATI SAJA KAUU!!!"
__________

Mereka berakhir menunggu cucian mereka selesai sambil bercengkrama. Entah apa yang mereka bicarakan sampai gelak tawa ketiganya pecah.

Namun tidak! Jake tidak bisa tertawa lepas kali ini. Pasalnya yang sedang mereka tertawakan adalah dirinya. Sunghoon membocorkan sifat jorok Jake yang sudah ada sejak lahir.

"Benarkah? Wahahaha. Aku tidak percaya Jake seperti itu," Sujin memegangi perutnya yang sudah mulai terasa keras akibat gelakan tawanya.

Sunghoon berhenti tertawa dan melihat mesin cuci miliknya sudah berhenti berputar. Lantas ia berdiri dan mengeceknya.

"Kau sangat lucu Jake," Sujin menepuk bahu Jake dengan sisa tawa gadis itu.

Jake tersenyum kaku kemudian dengan cepat ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Aku tidak lucu, aku SWAG! pikir Jake dengan raut sedih sekaligus imutnya.

Sunghoon kembali dengan keranjang bawaan berisi baju yang sudah bersih. "Punyaku sudah selesai semua, aku akan kembali ke kamarku." Ucapnya lalu melengos begitu saja.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Onde histórias criam vida. Descubra agora