실물 : BEAST

106 15 15
                                    

Enghhh

Enghhh










Dimana ini? Sangat gelap tolong aku, siapa pun itu!"

Perlahan gadis itu membuka matanya. "Nghh, ada apa? Kenapa?"

Haera masih berusaha mengumpulkan kesadarannya. "Aku dimana?" Gumamnya.

Haera mengedarkan pandangannya. "Kenapa hanya aku sendiri disini?" Sadar bahwa dirinya seorang diri di auditorium gelap ini, Haera segera menarik tasnya dan berdiri.

"Tidurmu ternyata tidak seanggun Rapunzel tadi hmm..." Sebuah suara mikrofon terdengar dari panggung bioskop.

Haera mengernyit dan mencoba memfokuskan pandangannya.

"Kau tau? Sudah berkali-kali aku membangunkan mu tidur," Suara menggema Jay kembali terdengar nyaring.

Haera turun satu anak tangga. "Ya! Kau sedang apa disitu. Cepat! Ayo pulang!"

"Lalu buat apa aku menyewa auditorium ini? Lagipula kita belum sempat berlatih hari ini. Jadi bagaimana?" Jay melangkah mendekat ke arah tribun penonton.

"Tidak usah mengada-ada. Kita harus kembali." Haera berbalik badan.

Namun dengan sigap Jay menangkap lengan Haera sehingga membuat gadis itu kembali berputar arah. "Aku tidak bercanda. Aku menyewa tempat ini sekarang,"

Skak!

Haera hanya bisa membulatkan kedua matanya setelah itu.
_________

"Serius Haera tidak memberi tau masalah ini padamu?"

Gadis itu lebih mengangguk-angguk yakin. "Jadi dimana bocah itu sekarang?"

"Aku pikir untuk saat ini dia tidak akan berani untuk menatapmu dan yang lain,"

Gadis itu, Sujin menatap namja di hadapannya lekat. "Lalu bagaimana denganmu? Kau yang sudah dipermalukan dengannya,"

Sunghoon tersenyum kecil. "Aku sudah melupakannya sejak lama. Lagipula itu hanya pakaian yang aku pakai, bukan apapun."

Sujin berbinar dalam beberapa detik lalu mencoba memecah keheningan dengan tawa palsunya. "Ternyata kau ini tipe yang tidak peduli dengan pendapat orang lain ya,"

"Bukan-bukan! Aku akan mendengar pendapat orang itu jika pendapat nya berbobot dan membangun saja. Selain itu, aku akan menendangnya ke kutub." Ucap Sunghoon santai lalu menyeruput Boba miliknya.
__________

Ughh

"Sial, bocah itu akan terus membuat tubuhku hancur sepertinya..." Lenguh Haera sambil memukul-mukul lehernya yang sedikit pegal karena semalaman tidak tidur. Ayo tanyalah ini ulah siapa?

Jay terus memaksanya melakukan itu berkali-kali di bioskop semalam.

Tapi stop!

Tunggu dulu, 'itu' ?? Itu adalah adegan dalam peran mereka tentu saja ;v wahai maap garing bet dah

Haera berjalan dengan compang-camping seorang diri. Sampai pada akhirnya, kedua langkah gadis itu berhenti.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik
••••••••••••••

Jay tersenyum senang setelah menghabiskan cup ramen miliknya. Ia hendak kembali menuju kelas.

"Eoh? Sedang apa berdiri disana?" Jay menangkap gadis itu tengah berdiri mematung melihat sesuatu di dalam ruangan seragam milik ibu Yooshin.

Jay mempertajam pandangannya dengan membenarkan posisi kacamata miliknya. "Yooshin? Ada apa?" Gumamnya.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum