Kiss : 널 원해

122 11 8
                                    

Kembali lagi sama Aku!

Yuk yuk vote komentarnya yaak

Lanjut aja nih?

(つ≧▽≦)つ

Oh iya gw tekankan lagi bahwa part ini part yang lumayan +++ hahaha, jadi persiapkan hati jantung dan pikiran wkwk
.
.
.
.

Sial, Haera benar-benar merinding dibuatnya. Haera sangat sensitif terhadap rasa geli.

Sesaat Jay membisikkan kalimat tadi, seluruh tubuhnya bergetar, bulu kuduknya berdiri.

Jay tertawa puas di dalam hatinya karena berhasil membuat gadis yang sedang di pelukannya mati kutu.

"Hmm? Kau percaya?" Jay kali ini mendekatkan wajahnya pada wajah Haera. Sehingga membuat gadis itu mendekatkan kedua bola matanya.

"Ya!" Haera berusaha lepas dari dekapan Jay. Namun Jay menahan pinggang Haera terlalu kuat.

"Kau tau? Jika bukan karena kita sedang di sini, maka kau akan habis memohon ampun padaku." Ujar Jay dengan raut ingin menerkam siapa saja dihadapan nya.

"Brengsek! Apa yang kau bicarakan?! Lepaskan aku cepat," Haera berusaha membuat gerakan dengan tubuhnya untuk melepaskan diri.

"Aku tebak, sepertinya kau sensitif di bagian pinggang? Kau tidak nyaman ya?" Kali ini bibir Jay menyungging.

Haera tidak peduli, ia memutar-mutar tubuhnya berusaha kabur dari angry bird yang satu ini.

"Jika kau terus bergerak seperti itu, bukankah malah justru lebih geli, eoh?" Jay dengan sengaja mengeratkan pegangannya pada pinggang Haera.

Jujur saja?, Haera tidak bisa menatapnya sedekat ini. Sudah dijamin, wajah Haera akan memerah ditambah ia merasa sangat geli jika seseorang memegang bahkan menyentuk pinggangnya.

Haera tidak bisa menjamin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan!

Haera mendesah dan berakhir diam mematung tanpa mau menatap wajah Jay yang berada 15 cm di atasnya.

"Diam sebentar, kita perlu yang namanya kemistri, kau tau tidak?" Ucap Jay kemudian melemaskan tangannya di pinggang Haera.

"Nanti jika orang datang..."

Jay buru-buru menutup bibir manis Haera dengan telunjuknya. "Mereka akan berpikir kita sedang berlatih dansa. Sepertinya disini kau yang berpikir terlalu jauh, benar bukan? Mengaku saja." Jay tertawa sinis sambil menatap wajah Haera yang ditekuk.

"Hey, tatap aku. Aku pangeran mu, aku adalah suami mu, kau tidak bisa cemberut seperti ini." Jay mengangkat dagu gadis itu agar menatap matanya.

"Mimpi saja kau! Lepaskan aku!"

Haera buru-buru kabur sambil dengan gerakan cepat tangannya menelusup ke dalam jas Jay mengambil ponsel milik namja itu.

"Hahaha, enak saja. Asal mengambil foto orang itu bisa dilaporkan ke pihak berwajib ingat," Haera berdiri di sebrang Jay dengan berusaha membuka ponselnya.

Sial! Ponselnya terkunci

"Bertanyalah apa password mu padaku." Timpal Jay sambil tersenyum licik mengetahui aksi Haera tadi adalah gagal.

Bodoh! Kau bodoh!

Haera masih diam berusaha mengarang password ponsel flip milik Jay. "Shitt, apa password waktu itu,"

"211221."

"Eoh?" Haera menoleh dengan antusias. "Ulangi lagi!"

"Password-nya 211221,"

Haera dengan jari lincahnya berhasil membuka layar kunci ponsel limited ini. Kemudian disambut dengan wallpaper yang membuat Haera terdiam.

"Ada apa? Kau terpana dengan foto tampanku di galeri?"

Haera segera menghentikan lamunannya dan cepat-cepat membuka galeri. Menghapus semua fotonya yang berhasil Jay tangkap tadi.

"Asal kau tau, fotoku terlalu mahal, tidak bisa asal simpan begitu saja." Haera menutup ponselnya. "Cha, aku kembalikan ponselmu." Haera menyerahkan ponsel flip milik Jay ke tangan sang pemilik.

"Iya aku percaya. Sekarang bagaimana? Mau latihan lagi untuk yang terakhir?" Usul Jay ssmbari memasukkan ponselnya ke dalam kantung celana.
________

Maap yaa pendek bgtt

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now