예뻐 : Look's like Rapunzel

99 16 10
                                    

I'm back!
Ohh iya, yorobun vote yak janlup wkwk. Makasihh
Skut langsung aja yaaw






Haera sudah merasa ada yang tidak beres dengan Yooshin dalam beberapa hari terakhir. Sambil menghela napasnya kasar, ia menghampiri bangku Sujin.

"Aku benar-benar tidak tau permasalahannya. Apa dia marah padaku atau bagaimana?" Ungkap Haera dengan suara rendahnya.

Sujin menghentikan tulisannya dan menatap Haera. "Lebih baik jangan berburuk sangka dahulu. Mungkin saja dia ingin sendiri saat ini,"

Haera mengembuskan napas dengan berat dan tatapannya menuju lantai. "Benar begitu?" Haera kembali memikirkan hal lain. "Apakah aku harus menunggunya terus seperti ini saja?"
__________

Jake segera menggeleng cepat berusaha mengusir pikiran-pikiran aneh yang melintas. "Tidak mungkin. Berpikir lah positif, Jake." Tekadnya lalu mengangguk dengan yakin.

Jake membereskan alat tulis miliknya. Ia hendak keluar membeli sesuatu. Netranya kembali menangkap gadis pujaan hatinya, bukannya senang, namun emosi dan amarah Jake sedikit kembali bangkit.

Tidak peduli, Jake hanya akan melewatinya saja tanpa ada niat menyapa. Akan lebih baik jika aku cuek saat ini

Jake melangkah dengan santai melewati Sujin dan Haera disana. Sekilas pendengaran Jake menangkap perbincangan mereka berdua. "Yooshin?"
Gumam Jake. Jake melangkah keluar dari kelas dengan langkah cepat sambil mengacak-acak rambutnya karena frustrasi.

"Sudah saatnya aku menyelesaikan apa yang aku mulai sebelumnya." Jake berlari kecil mencari gadis yang benar-benar membuatnya pening.
________

Jake menangkapnya. Gadis itu masih berpakaian olahraga sedang bermain ponselnya di tribun gymnasium.

Jake tersenyum singkat lalu melempar seragam pada Yooshin. "Berhenti menatap ponsel itu dan cepatlah berganti baju." Jake tersenyum lebar dan duduk di sebelah gadis itu.

Yooshin menengok kecil pada Jake dengan datar sambil meletakkan seragam itu di sebelahnya.

"Soal kemarin, terimakasih." Ucap Jake dengan ragu-ragu. Pasalnya kemarin Jake tidak sengaja terkunci di kelas karena ketiduran. Dan Yooshin datang bersama ibunya lalu membantu Jake keluar dari sana.

Yooshin memicingkan matanya pada Jake tanpa sedikitpun menoleh. Walaupun begitu, Yooshin tetap bisa kan mendengarkan ucapan pria itu?

Jake tersenyum sangat lebar sambil mencari-cari wajah Yooshin yang tersembunyi oleh rambut hitamnya.

"Cepat ganti pakaian mu, sebentar lagi bel akan berbunyi." Jake menatap jam di ponselnya. Lalu melengos pergi begitu saja meninggalkan Yooshin dengan sekaleng minuman isotonik di sebelah Yooshin.

Yooshin tidak berhenti menatap kaleng minuman itu. Setelah beberapa saat, tangan kanan Yooshin perlahan meraih kaleng tersebut dan menggenggamnya.

Seberkas senyuman bisa terlihat di bibir manis Yooshin setelah meminum minuman pemberian Jake itu.
__________

"Sunghoon, bisa kita bicara?" Jake masuk ke kelas sebelah. Ada Sunghoon dan Jay disana.

Jay langsung meneriaki Jake. "Ya, bagaimana denganku?"

Sunghoon menatap Jay dengan sinis sebelum mengiyakan permintaan Jake."Kau berkencan lah dengan gadis itu!" Sunghoon berdiri dari bangkunya. "Ingin bicara dimana?"

Jake menjawabnya. "Dimana saja asal tidak ada manusia seperti dirinya," mata Jake mengarah pada Jay yang sedang sibuk menggaruk. Jay tau ia sedang disindir, "Yaisshh!"

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora