킅 : Change

109 17 5
                                    

Jay berjalan dengan langkah kuat menuju namja yang sedang tertidur di meja paling belakang dan langsung menggebrak kakinya sehingga membuat namja itu terbangun tiba-tiba.

"Apa masalahmu kali ini?" Tutur namja tinggi itu. Soobin.

Jay menyeringai, "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Apa yang kau lakukan, hah?!"

Soobin menatap Jay dengan sangat tajam, tak mau kalah, Jay mengeluarkan semua pancaran tajam dari mata elangnya.

"Apa yang kau bicarakan? Biarkan aku tidur lagi, aku tidak tidur malam." Soobin hendak akan meringkuk lagi di meja, namun dengan gerak cepat Jay menarik kerahnya.

"Kita perlu bicara," ucap Jay dengan nada ancaman.

Soobin tersenyum sinis. "Cukup bicara saja disini. Lihat sekeliling mu," Soobin masih menatap Jay dengan sangat tajam.

Yah, kelas ini tidak berpenghuni. Semua orang sedang mengantri makan siang di kantin. Kecuali dua namja yang saling mempertahankan ego ini.
_________

Jake dengan langkah tergesa-gesa berlari ke arah Haera yang sedang membersihkan dirinya di toilet. "Yaa! Ya! Gawatt!" Jake menyundul kan kepalanya ke dalam melihat Haera sedang bercermin disana.

Haera cepat menyimpan kembali bedaknya dan menghampiri Jake. "Ada apa? Kenapa kau seperti ini??"

Jake berusaha mengatur napas sambil menopang tubuh pada lututnya. "Jay dan Soobin berkelahi!"

Haera membulatkan kedua matanya. Oh tidak, apa lagi ini? Tanpa basa-basi lagi, Haera berlari meninggalkan Jake. Ia melihat kerumunan di kelas sebelah.

"Brengsek! Akan ku bunuh kau!" Umpat Jay seraya menimpuki Soobin dengan jab dahsyat miliknya.

Soobin bahkan sudah hampir terkulai lemas di lantai. Kemudian Haera yang melihat itu langsung membelah kerumunan dan masuk ke dalam kelas.

Haera dengan tangkas menahan tubuh Jay agar tidak lagi memukuli wajah Soobin yang sudah babak belur seperti itu. "Hey! Apa yang kau lakukan??! Sadarlah!!" Haera memegangi kedua tangan Jay dan menghempaskan tubuhnya ke lantai saat melihat kondisi Soobin sudah benar-benar parah.

Haera hendak akan membantu Soobin bangkit, namun tiba-tiba Bora datang dan mendorong Haera hingga tersungkur ke lantai. "Bo-Bora?"

Bora benar-benar sangat khawatir, itu terlihat jelas dari raut mukanya sekarang. "Kau baik-baik saja? Ohhh mukamu membengkak." Bora membekas pipi Soobin. "Apa kau bisa berdiri, eoh?" Tanyanya lagi dengan sangat lembut pada Soobin.

Haera masih pada posisinya seraya berpikir untuk mencerna situasi saat ini. "Apa yang terjadi?" Gumamnya. Haera bangkit dan hendak akan membantu Soobin untuk berdiri, namun lagi-lagi Bora menghalangi gadis itu dan membuat Haera jatuh terduduk di lantai.

Oh man, bahkan Haera belum sempat menyentuh Soobin sekalipun. Apakah tindakan ini sangat perlu dilakukan? Ini kasar, dan tidak biasanya Bora kasar seperti ini.

Haera menunduk menutupi wajahnya dengan geraian surai indah miliknya. Sedari tadi Jay melihat bagaimana Haera begitu kecewa dengan semua ini. Jay yang masih tidur terlentang melihat punggung Haera yang terlihat lemah itu, percayalah Jay juga sangat lemah sekarang ini.

Bahkan tadi Soobin meninju perutnya berkali-kali. Jay juga mendapatkan pukulan di area bibir sehingga membuat darah segar terus mengalir disana.

Jay mengerang saat akan berusaha bangkit. "Pergilah semuanya! Apa kalian semua tidak ada pekerjaan lain selain menonton drama remaja seperti ini?" Jay berteriak pada kerumunan di luar kelas.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now