별 : Beautiful Night

102 17 1
                                    

"Apa masih jauh? Kakiku sudah sangat pegal!" Haera sudah mulai mengeluh kakinya sakit karena jalanan yang mereka tempuh menanjak.

Jay menoleh ke belakang menatap kaki gadis yang baru saja merengek itu. "Siapa suruh kau memakai sepatu yang tidak nyaman seperti itu, eohh?!" Jay mengomel. "Jangan berisik, kita sebentar lagi sampai." Ia menyamakan posisinya dengan Haera.

"Cih," kedua mata Haera memicing menatap Jay. Ingin rasanya menonjok muka namja itu sekarang.

Haera tidak sempat mengambil snikkersnya karena ia menaruh sepatunya di lemari teratas, sementara Jay sudah berteriak di teras seperti orang gila. Dan yahh, akhirnya Haera harus menahan pegal yang sangat saat ini dengan wedges yang ia kenakan.

"Kau tidak seperti biasanya. Kenapa sejak tadi kau terus saja mengeluh?" Delik Jay.

"Ya! Apa ini jalan yang benar? Kenapa sangat gelap sih disini?" Haera mengedarkan pandangannya ke sekitar. Haera mengeluarkan ponsel dan menyalakan flash untuk menerangi jalan.

Jay menatap tingkah gadis itu sambil menghela nafasnya sangat panjang. "Sebentar lagi kau akan menganga karena takjub, lihat saja."

"Terserah! Ughhh, aku tidak bohong aku tidak kuat lagi berjalan!" Haera merengek dan berjongkok di tengah jalan. "Kau saja yang naik, akan aku tunggu disini, pergilah."

Jay menoleh. "Berhentilah bertingkah seperti kau anak kecil. Kita benar-benar akan sampai aku berjanji," Jay berjongkok di depan Haera.

Haera menatapnya malas. "Sudah 9 kali kau berkata seperti itu sejak satu jam yang lalu!"

Jay menghembuskan nafasnya kasar. "Kalau begitu tidak ada jalan lain,"

Apa apaan ini, hahh??! Haera, cepat lebih baik kau berlari dengan telanjang kaki sekarang juga!

"Yakk! Turunkan aku!! Apa yang kau lakukan?!" Haera berontak setelah Jay menggendongnya seperti bayi. Haera memberontak dengan menjambak rambut Jay bertubi-tubi.

Haera masih terus memberontak sampai saat kedua matanya bertemu dengan kedua mata Jay. Pasalnya posisi Haera saat ini seperti bayi koala memeluk pohonnya.

Pipi gadis itu memanas. Posisi ini sangat berbahaya! Aku bersumpah!

Seketika Haera membeku dan menghentikan aksi brutalnya pada Jay..

Ohh tolong, kenapa satu detik saja berjalan sangat lambat saat ini!

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Kau boleh turun," Jay berhenti di suatu tempat.

Haera masih membeku dan langsung meluruskan kembali pikirannya yang hampir belok-belok. Haera melepas pelukannya pada Jay dan segera menginjakkan kaki pada tanah.

Sudahlah hentikan suasana yang mengerikan ini sekarang juga!!

Dengan salah tingkah, Haera berlari menuju pagar pembatas disana. "Hey, darimana kau tau tempat seperti ini?"

Pemandangan kota jika dilihat dari bukit ini, sangat-sangat menakjubkan.

"Sudah kubilang kan, kau akan takjub saat sudah melihatnya." Jay berjalan menghampiri gadis itu. "Mustahil untuk melihat bintang bertaburan di Korea. Anggap saja kau sedang melihat bintang-bintang saat ini."

"Wahhh," Haera masih takjub dengan apa yang dilihatnya. "Aku seperti bisa mengambil cahaya itu dari sini." Haera menangkup sinar lampu berwarna ungu yang paling besar pada salah satu gedung di ujung pandangannya.

༺ Bang's School ༻(ENHYPEN Fanfiction)Where stories live. Discover now