part 12 - Dominic love

114K 7.7K 97
                                    

Happy reading

♡♡♡♡

Pria dengan rahang mengeras berdiri tegap menatap tajam kepada para staf dan petinggi perusahaan yang hanya bisa duduk dan menunduk takut.

Didalam ruangan 10x10 ini suasana begitu mencekam. Rasa dingin terasa menusuk hingga ketulang akibat kemarahan sang penguasa

"Jelaskan bagaimana bisa pihak mereka memiliki proposal yang sama" desis Dominic tajam

Kekacauan dimulai dari pertemuan dengan pengusaha asal dubai yang memiliki anak perusahaan yang menggurita. Pengusaha itu sedang mencari rekan bisnis untuk membangun pertambangan minyak ditanah bumi mereka. Saat pertemuan proposal yang Dominic ajukan memiliki kesamaan dengan pihak lawan. Tentu saja Dominic yakin ada dalang dibalik kebocoran data itu.

Untung saja pengusaha itu bersikap koperatif dengan memberikan waktu satu minggu untuk membuktikan siapa pemilik sah dari rancangan yang hampir sama 100% itu. Atau membuat proposal dengan rancangan baru.

Dan disinilah Dominic sekarang dengan segala kemurkaan didalam ruang pertemuan antar staff.

"Jawab!" Bentak Dominic nyaring

"Maaf atas kelalaian kami pak. Kami janji akan mencari tahu. Kami akan segera memeriksa seluruh CCTV kantor juga akan memerikasa para staff yang  mencurigakan"  jawab pria bule paruh baya yang memiliki posisi cukup tinggi diperusahaan milik Dominic

Drt... Drt...
Suara getaran dari ponsel milik Dominic berhasil mengambil perhatian pria dengan tatapan tajam dari segala amarah yang siap ia muntahkan

"Keluar" usir Dominic nyaring

Tentu saja semua orang yang sedari tadi merasa sesak seperti tidak bisa bernafas dengan bebas dengan senang hati meninggalkan ruangan ini.

Cukup melihat nama siapa yang menghubungi mampu membuat amarah Dominic menguar hilang tanpa sisa.

Dengan menggeser tombol icon warna hijau itu langsung terlihat wajah gadis kecil dengan pipi yang kemerahan sedang memasang wajah sedihnya

"Papa..."

Hati Dominic langsung dingin bagai tersiram air es yang begitu menyegarkan.  Panggilan 'Papa' dengan nada manja itu selalu  berhasil menghasilkan senyum diwajah tegas miliknya

"Yes, sweetheart" sahut Dominic manis.
Hilang sudah Dominic yang baru saja penuh amarah. Tidak ada lagi tatapan tajam dengan rahang yang mengeras

"Papa I want going to school.. hmmm.." terlihat si pipi bulat sedang menggantungkan kalimatnya

Dominic mengangkat sebelah alisnya tanda sedang menunggu si gadis kecil melanjutkan ceritanya

"but she's is leject me" Adu gadis kecil itu dengan begitu manja sambil melirik seseorang yang Dominic sendiri tak dapat melihatnya

"Bukan seperti itu nak"

Terdengar suara yang Dominic sangat hapal siapa pemiliknya.

"And are you sad now" tanya pria dewasa itu penuh perhatian

"Yes Papa" jawab Sy dengan muka memelas

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now