Dominic With The Baby Girl

part 31 - Abimanyu

Happy reading

♡♡♡♡

Perkenalkan nama saya
Abimanyu Rafisqy Alfateh
Tahun ini genap berusia 34 tahun.
Memiliki beberapa resort serta perusahaan frozen food dan perkebunan.

Saya seorang duda dari lima tahun yang lalu, istri saya Aisyah meninggal dunia saat melahirkan putri kami. Ia mengalami gagal jantung saat proses melahirkan, dan calon putri kami ikut bersama ibunya.

Aisyah keturunan Russian Arabic serta Indonesia. Membuat wanita itu sangat cantik dengan netra berwarna biru seperti lautan. Membuat siapa saja bisa terhipnotis dan tenggelam dalam pesona nya, termasuk saya. Abimanyu.

Kami menikah karna sebuah perjodohan, dia perempuan yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Hanya berselang dua bulan dari pertama kali bertemu, akhirnya kami menikah.

Tidak butuh waktu lama Aisyah hamil dan lahirlah Arkan, kebahagiaan rumah tangga kami semakin bertambah sempurna.

Arkan memilki wajah yang mirip dengan bunda nya, bahkan Aisyah menurunkan ke Arkan warna netra mata seperti dirinya. rumah kami tidak pernah sepi, karna anak itu ada saja tingkahnya. Arkan kecil sangat cerewet dan selalu ingin tahu. Membuat kami sebagai orang tua merasa sangat bahagia sekaligus kewalahan.

Saat Arkan umur empat tahun Aisyah kembali hamil. Rasanya segala pujian dan rasa syukur selalu ku panjatkan. Bahkan calon anak kami seorang perempuan. Rasanya aku tidak bisa berkata-kata lagi karna terlalu bahagia.

Saat hari kelahiran, disitulah saya, Abimanyu. kehilangan seorang istri dan calon putri kami, Arkan kehilangan seorang bunda dan calon adiknya.

Hari itu seperti mimpi. Rasa bahagia yang saya rasakan seperti dicabut dengan paksa. bahkan rasanya separuh nyawa saya ikut terkubur bersama dua jasad perempuan yang sangat saya cintai.

Semua berubah sejak hari itu.
Tidak ada lagi ucapan selamat malam dan kecupan hangat dari bibir merahnya.  Tidak ada lagi yang menyambut saya ketika pulang kerja. Tidak ada lagi seseorang yang membuat dapur selalu penuh dengan makanan lezat dan senyum hangat miliknya.

Semua terasa hampa dan sepi.
Namun saya harus tetap melanjutkan hidup sebagai single parent dan mencoba menerima segala takdir dari yang maha kuasa.

Kadang rasa rindu terhadap Aisyah menyusup kerelung hati hingga tidak terbendung. Dan hanya sebuah photo menjadi penawarnya.

Arkan berubah menjadi pendiam serta selalu murung. Bahkan anak itu jarang sekali menunjukan ekspresi terhadap sesuatu. Ia berubah menjadi temperamental. Sering berantem dengan teman sekelas atau teman les nya.

Saya mencoba untuk tidak memarahi Arkan dengan segala sifatnya itu. Saya tahu, anak itu hanya ingin melampiaskan segala keresahan hatinya.

Hingga seseorang hadir dihidup kami.
Keysha, seorang ibu muda dengan satu putri yang begitu cantik dan menggemaskan.

Arkan berubah menjadi sosok yang lebih baik dan hangat, bahkan anak itu tidak pernah lagi berantem.

Keysha memang tidak secantik dan seanggun Aisyah. Namun dia sangat manis dengan kecantikan khas ala wanita asia, dia memiliki senyum yang menenangkan serta suara yang begitu merdu. Jangan lupakan ia memiliki sifat yang sangat penyayang, dan yang aku suka dari Keysha, dia begitu polos untuk ukuran seorang wanita yang sudah memiliki anak.