Pada

9.2K 499 4
                                    

Chapter ini hampir seratus persen narasi. Yang tidak terlalu suka baca narasi please, bear with it ;), ada beberapa informasi dari main character yang penting untuk dilewatkan.

Terkadang kita manusia menilai sesamanya terlalu cepat dan menghakimi dengan cepat pula. Kita terlalu fokus pada POV sendiri sampai-sampai melupakan jika setiap manusia punya POV-nya masing-masing. Bisa jadi yang kita anggap seperti ini malah seperti itu di pandangan orang lain.

Selain itu, melihat latar belakang sebuah kejadian atau seseorang menjadi hal penting sebelum kita menilai dan menghamiki seseorang. Atau mungkin lebih baik tutup mulut saja.

Maxima lahir dalam keluarga Alexander di Atherton, California. Walau lahir dalam keluarga Alexander, wanita yang melahirkannya bukanlah seorang Alexander. Ibu kandung Maxima adalah anak angkat dari Bobby Alexander. Ibunya seorang Eropa—Belanda, begitu juga dengan ayahnya.

Maxima merasakan kehilangan pertamanya saat berusia lima tahun. Saat itu Maxima kehilangan kedua orang tuanya sekaligus akibat kecelakaan lalu lintas. Saat Bobby Alexander sampai di rumah sakit setelah mendapat kabar, putri dan menantunya sudah tiada menjadikan Maxima officially yatim-piatu.

Pada awalnya Bobby membawa Maxima untuk tinggal dengan dirinya. Namun lama kelamaan Bobby mulai khawatir pada Maxima yang selalu murung dan mengurung diri di kamar bahkan mengalami perundungan di sekolahnya karena tidak memiliki orang tua.

Namun yang lebih mengkhawatirkan Bobby adalah cucunya itu seakan tidak peduli. Pernah, Maxima pulang dalam keadaan penuh lumpur dan dahinya berdarah namun anak itu meringis pun tidak. Maxima hanya menatap Bobby datar lalu pergi ke kamarnya.

Bobby Alexander pun meminta putra kandungnya, Murphy Alexander dan menantunya, Brianna Tate untuk mengadopsi Maxima. Bobby berharap Murphy dan Brianna yang belum memiliki anak akan menyayangi Maxima sehingga anak itu bisa merasakan kehadiran dan kasih sayang ayah dan ibu. Juga perundungan yang dialami Maxima diharapkan tidak terjadi lagi. Bobby sampai memindahkan Maxima ke beberapa sekolah akibat selalu ditindas.

Murphy dan Brianna awalnya sangat menyayangi Maxima. Mereka yang bertahun-tahun setelah menikah tak memiliki seorang anak, akhirnya memiliki seorang putri. Meskipun putri angkat, namun mereka sangat menyayangi Maxima, bahkan atas persetujuan Bobby, Murphy menambahkan nama Alexander di belakang nama Maxima.

Murphy dan Brianna juga lebih memilih program homeschooling bagi Maxima karena takut putri angkat mereka trauma setelah mengalami beberapa penindasan di sekolah.

Murphy dan Brianna menyayangi Maxima dengan memberikan segala hal bahkan yang tidak penting sekali pun bahkan terkesan berlebihan. Terkadang, saat Maxima sedih mereka hanya akan memberikan apa pun itu sebagai perhatian karena hanya itu yang Murphy dan Brianna tahu. Mereka menganggap Maxima akan melupakan kesedihannya saat diberi kemewahan.

Di bawah didikan Murphy dan Brianna, Maxima tumbuh menjadi gadis dingin yang terkesan angkuh dengan dunia luar. Maxima mulai mengabaikan saja apa pun yang Ia rasakan, toh kedua orang tua angkatnya juga hanya akan memberikan barang-barang bukan apa yang benar-benar Ia inginkan.

Perlahan-lahan kepekaannya mulai tumpul. Saat menerima pengajaran, Maxima akan sangat lambat menerimanya. Maxima juga memiliki sedikit sekali rasa simpati dan Brianna juga Murphy rupanya sama sekali tak memperhatikan hal itu. Mereka hanya amat sangat menyayangi Maxima. Dan Maxima sendiri tak pernah bisa mengatakan apa yang sebenarnya dirinya rasakan.

Sekitar dua tahun setelah Maxima pindah ke rumah Murphy dan Brianna, dengan mengejutkan Brianna dinyatakan mengandung membuat perhatian keduanya mulai berkurang pada Maxima karena lebih fokus kepada calon anak mereka, terutama Brianna.

Let It GoWhere stories live. Discover now