19. Different

4.2K 251 2
                                    

Vote yah:)
<^•^>

Maxima sedang berada disebuah gedung berukuran sedang. Rencananya, Ia hanya akan melihat-lihat dahulu tempat yang strategis, tapi rupanya, Bobby kembali sangat berlebihan. Kakek tua itu bahkan telah membeli gedung itu atas namanya dan mempersilahkannya merombak sesuka hati.

"Sudah kukatakan, biarkan aku mencari lokasinya sendiri, kenapa malah membeli tempat ini? Bukankah sangat berlebihan untuk seseorang yang bahkan namanya belum dikenal untuk memiliki gedung untuk pamerannya sendiri?"

"Bukankah kau tahu Alexander memang suka berlebihan?" Ucap Bobby santai.

"Tapi aku... tidak terlalu suka yang berlebihan."

"Kau harus. Bukankah kau berasal dari keluarga Alexander yang hebat ini? Hahaha."

Maxima kesal boleh dikata sedang menggerutu. Ia hanya setuju ingin melihat-lihat tempatnya dulu, tapi rupanya Bobby sudah bergerak lebih daulu bahkan menyarankan menggelar pameran digedung itu.

Tentu saja Maxima menolak. Bukan pada tanggapan negatif yang akan diterimanya melainkan jika orang-orang terlanjur memiliki ekspektasi tinggi padanya jika mengetahui seorang Bobby Alexander menyokongnya.

Sedang dirinya? Dikenal saja belum. Apalagi yang akan dipamerkan adalah lukisannya. Satu-satunya manusia yang pernah melihatnya adalah Bobby, tentu saja kakek tua itu akan memuji lukisannya, tapi orang lain?

Maxima sudah memutuskan memakai nama samaran untuk memamerkan lukisannya. Ia sama sekali tak percaya diri memakai nama aslinya, apalagi jika menggandeng nama besar Bobby Alexander. Oh, Ia tak ingin membawa nama baik mereka menjadi buruk.

Tak masalah dirinya menerima tanggapan negatif, Ia tak akan suka jika nama besar keluarga yang menaunginya selama ini rusak.

Ponselnya Maxima berbunyi.

Leonard Bloomberg calling...

Maxima memasukkan kembali ponsel ke tasnya lalu kembali berkeliling melihat keadaan gedung itu.

Maxima berpikir, mungkin akan lebih baik jika Ia menghadirkan hal lain yang akan mengisi space luas ini selain lukisannya nanti. Jika hanya lukisannya saja yang dipanjang, gedungnya pasti akan terasa hampa. Ia bahkan tak memiliki lebih 12 lukisan yang tersimpan baik disebuah sebuah tempat di kediaman Bobby saat ini

Ponsel Maxima kembali berbunyi.

Leonard Bloomberg calling...

Maxima mengela napas. Ini untuk yang kesekian kali hari ini. Sejak pagi ponselnya hanya menderingkan satu nama itu.

Memang sudah beberapa hari ini Leonard selalu menerornya dengan telfon maupun pesan yang menurutnya sangat tidak perlu untuk ditanggapi.

Selamat pagi Maxie

Selamat siang Maxie

Selamat malam Maxie

Jangan lupa makan Maxie

Aku sedang melihat bintang dilangit malam tapi tak ada yang seindah dirimu Maxie

Aku mencintaimu Maxie

Dan masih banyak lagi pesan yang dikirimkan oleh pria itu. Maxima seringnya hanya menjawab singkat saja.

Memang sudah beberapa hari sejak kejadian dimana mereka bobo bareng. Tapi karena kejadian itu, Maxima selalu merasa ada hal yang membebani pikirannya dan untuk sementara Ia ingin berpikir jernih dan menjauh dari sumber masalahnya.

Let It GoWhere stories live. Discover now