36. Meet Them

4.7K 266 5
                                    

Vote yah:)
<^•^>


Maxima kembali kerumah Bobby menjelang sore hari mendapati Brianna tidur diantara kedua putranya.
Maxima tersenyum melihat hal itu.

Brianna sangat menyayangi anak-anaknya dan melimpahkan banyak kasih sayang bahkan terkesan sangat berlebihan. Box bayi, ayunan berbagai perlengkapan sampai popok mereka dipilihkan sendiri oleh Brianna. Dan jika wanita itu yang memilih, sudah tentu akan sesuai selerasanya.

Maxima meninggalkan kamar lalu mencari Bobby. Ia harus berbicara pada kakeknya saat ini.

"Mencariku gadis manis?"

Maxima tersenyum mendengar ucapan Bobby. Kakek tua itu terlihat cukup segar dalam seragam golfnya.

"Kakek, aku harus berbicara padamu saat ini juga."

"Tapi kakek ada pertemuan dengan beberapa teman Maxima. Mungkin bisa_"

" Tidak bisa nanti kakek. Aku harus segera kembali, suamiku sedang sakit dan sendirian dirumah."
Maxima sengaja menekan kata suami menanti respon Bobby.

Bobby diam sejenak, terlihat menatap Maxima tanpa berkedip.

"Tunggu didekat kolam ikan, 5 menit aku menyusul."

Maxima mengangguk lalu menuju kolam ikan milik Bobby yang berada disamping mansion. Bagaimana pun, Ia butuh penjelasan tentu saja.

Lagi pula ekspresi apa yang diperlihatkan Bobby tadi?

Kenapa tampak kecewa dengan kalimatnya?

Tak berapa lama Bobby muncul dengan pakaian rumahnya. Wajah kakek tua itu sedikit menegang membuat Maxima makin bingung.

"Langsung saja, jadi kau memutuskan bersama pria yang sudah mencampakkanmu itu?"

Maxima menghela napas.

"Bukankah untuk itu kakek dan ayah Leonard membuat kebohongan besar itu? Aku dan Leonard benar-benar tertipu!" Ada sedikit amarah dalam kalimat itu.

"Itu dulu. Baiklah sebelumnya kakek minta maaf, aku yang mengusulkannya pada Hugo saat itu. Aku takut anak-anakmu nanti sama sekali tak tahu ayah mereka, tapi sekali lagi itu dulu."

"Dulu? Jadi sudah berubah?"

"Hm. Aku bahkan menyesali keputusanku dulu. Pria Bloomberg itu sangat lemah dan plin-plan. Ia tak mungkin jadi ayah untuk kedua anakmu."

"Tapi bagaimana pun mereka ayahnya kakek. Tunggu dulu, sejak kapan keputusan kakek berubah?" Selidik Maxima.

"Sejak aku memutuskan untuk mendekatkanmu dengan Austin. Baik-baiklah sebelum kau marah dengarkan dulu, Austin itu pria yang baik, kriterianya sangat pantas jadi ayah anak-anakmu."

"Tapi anak-anakku punya ayah mereka kakek. Astaga, bagaimana aku menghadapi Austin sekarang? Apa Ia mengetahui semua ini?"

Bobby menggeleng.
"Tidak. Aku hanya membukakan jalan namun rupanya tak berhasil. Aku juga sudah minta maaf dan berterus-terang padanya soal niat terselubung yang kumiliki. Kau tak perlu memikirkannya."

Maxima menggeleng-geleng tak percaya. Bisa-bisanya Bobby memiliki semua pemikiran itu selama ini.

Kecewa jelas, namun Maxima tidak akan pernah bisa marah pada Bobby dalam artian sebenarnya. Maxima sangat menyayangi Bobby bahkan jika pria itu melakukan sesuatu yang membuatnya kecewa.


<^•^>

Maxima diantar oleh Austin sedang dalam perjalanan menuju rumah Leonard, maksudnya rumah mereka yang lama saat mereka menjadi suami-istri pada awalnya, yah walaupun sampai kini mereka masih tetap suami-istri.

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang