32. Finally

4.1K 216 8
                                    

Vote yah:)
<^•^>


Tak ada yang lebih mengesalkan bagi Murphy selain dari melihat wajah Bobby tersenyum senang.

Bobby sedang melakukan video call-an dengan Cassidy dengan senyuman lebar.

"Kakek, jadi kapan Cassie bisa ketemu Max?"
Gadis itu memajukan bibirnya, wajahnya terlihat sedih.

"Kau benar-benar ingin bertemu Max?"

Cassidy melotot, dikira kakeknya Cassidy suka bohong apa? Cassidy kan bukan ayah atau ibunya yang suka memberi harapan palsu alias sering bohong.

"Sebelum ketemu Max, kakek ingin kamu ketemu mereka dulu. Say hi Cassie sama keponakan_"

"DAD! I-itu anak s-siapa?!"

Murphy merampas ponsel dari tangan putrinya dengan tidak selow. Wajahnya terlihat terlalu kaget dan menahan amarah.

"Ck. Wajahmu mengotori pemandangan Murphy. Mana cucuku!"

"DAD!"

"Astaga! Apa Murphy?! Kau membuatku kaget anak durhaka!"

"Daddy yang kenapa?! S-sejak kapan daddy menghianati mom? Huuaaa" Murphy mengeluarkan raungan tanpa air mata.

Bobby jengah. Ia tak percaya sel telurnya menghasilkan seekor Murphy yang berpikiran bejat. Amit-amit.

Dengan cepat, Bobby mengakhiri panggilannya. Buang waktu, nafas dan udara.

"Mereka kesini kan?"

Bobby berbalik. Wajah Maxima penuh harap membuat Bobby sedikit kesal. Ia tak ingin keluarga putranya datang. Ia hanya ingin dirinya seorang yang menguasai kedua putra Maxima. Enak saja bagi-bagi!

Jika bukan karena permintaan Maxima, Bobby tak akan mau mencabut larangan terbang mereka ke Eropa Untungnya Bobby baik.


<^•^>

Murphy tak bisa tenang. Pikirannya kacau. Diumurnya yang sekarang mempunyai adik lagi adalah hal yang tak ada dalam list kehidupan Murphy. Tak akan pernah.

Ini seperti candaan yang horor baginya.

Sementara itu Brianna lebih bisa berpikiran positif.

"Mungkin daddy hanya ingin mengeluarkanmu dari silsilah keluarga Alexander. Kau hanya harus sabar, masih ada aku dan Cassie." Tiba-tiba temperamen istrinya berubah baik membuat Murphy makin gondok.

Murphy jadi takut. Sekejap Ia flashback ke percakapannya dengan Bobby sebelum pria itu menipunya terakhir kali.

"Hiks-hiks... Jangan-jangan daddy serius huaaaa, aku akan terlantar!"

Brianna juga sedih melihat suaminya hendak dipecat dari posisi sebagai anak Bobby Alexander, tapi yah mau bagaimana lagi?

Sebagai seorang istri, Ia merasa harus tetap mendampingi suami. Ia tak boleh berpaling ke pria lain yang lebih kaya, karena pastinya Murphy akan jatuh miskin nantinya. Brianna itu setia! tekad kuat Brianna.

"Tunggu! Kenapa aku jadi kesal melihat mereka?!"
Tiba-tiba Murphy jadi berapi-api

"Mereka siapa?"

"Anak kembar daddy tadi!"

Let It GoWhere stories live. Discover now