27. Divorce

4.6K 231 9
                                    

Vote yah:)
<^•^>

Diberikan pilihan memang tidak selalu mudah apalagi pilihan itu dari seorang Hugo Bloomberg yang tak kenal belas kasihan.

Jam 7 pagi Hugo sudah kembali ada di ruang rawat Leonard, alih-alih untuk menjenguk putranya, Hugo malah mengatakan kedatangannya hanya untuk mendengar pilihan yang Leonard ambil.

Boro-boro khawatir pada kesehatan putranya, Hugo malah sibuk dengan kuku tangannya yang entah kenapa jadi terasa lebih menarik perhatiannya dari pada muka bonyok Leonard.

"Jadi kau sudah menentukan pilihan? Jika belum, dengan menyesal kukatakan waktumu sudah habis anak muda."

Leonard menghela napas. Belum juga sarapan yang dibawakan suster genit itu habis Hugo sudah menanyainya kembali dengan pertanyaan yang sama.

"Ini minumnya tuan, silahkan dihabiskan, setelah itu minum obatnya. Kalau tangannya sakit nanti saya suapi tuan.
Suster genit itu rupanya belum menyerah juga mencari perhatian Leonard walau jelas ada orang lain dalam kamar.

"Ooh, pantas saja kau betah lama-lama disini. Bosan dengan mantan model pelacurmu itu sekarang seleramu beralih ke pekerja rumah sakit? Hebat, hebat Leonard.

Hugo bahkan tak memikirkan perasaan suster itu yang seketika menunduk dengan wajah memerah lalu permisi begitu Leonard selesai meminum obatnya.

Tak ingin berdebat, Leonard hanya diam saja sambil memeriksa ponselnya. Tak ada balasan apapun dari pesan yang Ia kirimkan tadi sebelum sarapan pada istrinya.

"Katakan sekarang Leo, aku harus menemui orang penting lainnya di Florida. Asal kau tahu, aku ini orang penting dan hanya mengurusi hal penting. Jadi jangan buang waktuku yang penting ini!"

Ah, mulai lagi!

"Dad, duduk dulu, kita harus bicara. Kurasa_"

"Tidak perlu membicarakan perasaanmu. Sudah cukup kau banyak bicara tapi tak ada yang menunjukkan hasil. Kau masih menyayangi Maxima bukan? jadi aku akan mengurus keluarga pelacur itu. Segera."

"Jangan dad!"

Leonard seketika panik. Bukan ini yang Ia inginkan. Rebecca dan keluarganya bukanlah orang jahat. Semua karena perbuatan Leonard, karena keputusan tanpa pikir panjang yang Leonard buat dimasa lalu membuat Rebecca harus terseret dan menanggung semua ini.

Leonard tak ingin berbuat kesalahan lagi. Leonard akan menempuh segala konsekuensi yang memang harus dihadapinya jika perlu. Rebecca dan keluarganya tak pantas diperlakukan tidak adil hanya karena kecerobohannya.

Sebenarnya Leonard sudah memikirkannya sebelum Hugo datang.. Ia memang harus menyelesaikan masalahnya dulu sebelum memantaskan diri untuk kembali bersama Maxima.

Dan jika perpisahan sementara harus dilalui demi mencapai hal itu, maka Leonard akan melakukannya. Jika semua masalahnya telah selesai maka tak akan ada yang menghalangi niat baiknya kembali bersama dengan Maxima. Memulai semuanya dari awal lagi.

Itu yang dipikirkan Leonard, itu juga yang Ia sampaikan pada Hugo pagi itu.

Tak pernah Leonard sadari, jika pilihannya saat itu malah akan menjadi boomerang tajam dalam kehidupannya nanti.

Let It GoWhere stories live. Discover now