Mulanya

746 38 0
                                    

Maxima yang masih berusia 18 tahun berusaha menjadi seorang istri yang baik bagi Leonardo Bloomberg. Tak hanya demi dirinya namun juga demi nama baik Alexander.

Maxima belajar di memasak, membersihkan rumah juga berbelanja. Leonardo menyewa seorang asisten rumah tangga yang datang setiap hari untuk memasak, membersihkan dan berbelanja. Walau begitu, Maxima tetap melakukan apa yang perlu Ia lakukan. Ia tidak berdiam diri saja walau Leonardo tak mengharapkannya melakukan apa pun.

Hingga akhirnya kejadian badai itu pun datang, dimana Maxima hamil lalu keguguran.

.

.

Pernah kehilangan seorang bayi yang masih dalam perut rupanya cukup berpengaruh pada kehidupan selanjutnya Maxima. Kehilangan itu bagi Maxima semakin hari semakin terasa disaat orang lain semakin hari pulih dari kehilangannya.

Di Den Haag, Maxima banyak belajar, terutama membaca banyak hal yang harusnya tak dilewatkannya saat hamil dulu. Semakin banyak yang Maxima baca, semakin banyak yang Ia sesali.

Maxima tak pernah menyesal menikah lalu bercerai. Maxima hanya menyesalkan kehilangan bayinya karena kekurangan pengetahuan dan sikap acuhnya dimasa lalu.

Maxima tahu jika kehilangan bayi itu adalah salahnya. Maxima tahu Leonardo pantas marah dan menceraikannya. Tamparan malam itu di balkon rumah mereka sangat pantas Ia terima. Maxima akhirnya tahu apa yang dirasakan Leonardo malam itu setelah Ia jauh dari Atherton.

Dan disinilah Maxima sekarang, jauh dari orang-orang yang dulu dikenalnya, seorang janda yang sangat jarang keluar dari gerbang kediamannya—kemungkinan besar karena tidak tahu bhasa lokal, dan memiliki tumpukan buku yang sudah mau pun yang belum dibaca. Kebanyakan buku-buku itu tentang kehamilan dan anak.

Entah apa alasan Maxima menimbun buku serupa itu dalam jumlah yang tak sedikit. Untung saja mendapatkan buku berbahasa Inggris tidaklah terlalu sulit di negara ini. Yang lebih praktis lagi, Ia bisa memesannya lewat website jadi tak perlu keluar dari kediamannya.

Tak hanya buku tentang kehamilan dan anak, Maxima juga memiliki beberapa buku tentang kiat-kita menjadi seorang istri yang baik. Entah belajar untuk masa depan atau pun ingin menambah penyesalan, Maxima tak pernah menganggurkan buku yang sudah Ia beli. Semuanya akan Ia baca dengan adil.

Maxima melakukan semua itu selama kurang-lebih tiga tahunan ini. Setiap, malam saat pukul 9 sampai pukul 10, selama satu jam—adakalanya lebih, Maxima akan membaca buku yang telah dibuatkan jadwal dengan baik, lalu menuju tempat tidur.

Di Den Haag, Maxima tinggal dengan beberapa orang lainnnya yang dibayar Bobby untuk melakukan tugas masing-masing demi kenyamanan hidup Maxima. Mansion itu sendiri letaknya sedikit agak ke daerah pinggiran keramaian, dan kebanyakan yang tinggal di kawasan itu adalah manusia-manusia kaya. (*)

Maxima sendiri sangat jarang keluar dari kediamannya. Paling banyak Ia akan keluar dua sampai tiga kali dalam sebulan, sisanya Ia nikmati di dalam kediamannya. Tentu saja Maxima tak akan bosan. Ia memiliki banyak buku untuk dibaca. Selain itu Ia juga melakukan apa dulu sangat disukainya.

Maxima saat ayah dan ibunya masih ada sangat menyukai melukis. Ia masih melakukannya saat menjadi seorang Alexander namun sudah tidak seseru saat dulu, lalu perlahan Maxima tak melakukannya lagi.

Inilah salah satu alasan Maxima akan keluar dari kediamannya. Saat kekurangan bahan-bahan lukisan ataupun membutuhkan alat yang baru, Maxima memilih membelinya sendiri dari pada merepotkan orang lain. Namun setiap keluar dari mansion, Maxima tidak akan pernah sendiri, tentu saja. Ada sopir sekaligus penjaganya yang ditugaskan Bobby untuk tak melewatkan matanya dari Maxima saat pergi keluar.

Let It GoKde žijí příběhy. Začni objevovat