Let It Go

34. Crybaby

Vote yah:)
<^•^>

Maxima turun dari mobil lalu mengikuti Leonard kedalam rumah.

Rumah yang entah kenapa terlihat makin hidup dari yang terakhir kali Maxima lihat.

Maxima bertanya-tanya apakah Leonard tinggal disini kurang lebih setahun ini?

Maxima melihat-lihat keadaan lalu menyadari Leonard tak lagi
ada dimana pun dilantai satu jadi Maxima melangkahkan kakinya ke lantai dua.

Benar saja, pria itu sedang duduk di balkon dengan kepulan asap yang berasal dari rokok diantara sela jarinya.

Leonard merokok. Sejak kapan?

Maxima sedikit kaget saat Ia benar-benar memperhatikan penampilan Leonard.

Pria itu seperti bukan dirinya, bukan Leonard yang selama ini Maxima kenal. Tubuhnya sedikit kurus dari yang terakhir Maxima lihat, namun masih tampak gagah, penampilannya sedikit acak-acakan saat ini.

Apakah Ia tidak membersihkan dirinya?

Maxima memilih duduk saat melihat Leonard yang menyandar pada dinding balkon dalam keadaan diam. Pikirannya entah melayang kemana, dan matanya terlihat sangat sayu.

Kurang tidur? Kelelahan?

Maxima masih memperhatikan saat pria itu mematikan rokoknya dengan sembarangan dan mulai menatapnya.

Tatapannya sedikit aneh membuat Maxima ingin mengalihkan pandangan tapi Ia malah tetap menatap pada Leonard. Sangat susah untuk berpaling.

Beberapa saat kemudian, Leonard mulai berjalan kearahnya lalu berlutut tepat didepannya membuat Maxima dejavu. Mereka pernah melalui adegan ini sebelumnya.

"Aku merindukanmu Maxie."

Lirih pria itu sambil meletakkan kepalanya dilutut Maxima dengan kedua lengan memeluk kaki Maxima.

Ada gelenyar aneh yang dirasakan Maxima saat ini. Apalagi melihat kekacauan dalam diri mantan suaminya tersebut. Ada rasa sakit dan debaran bahagia melihat kondisi tak baik-baik saja yang Ia dapati didiri Leonard saat ini.

Ada apa dengannya?

Lalu Maxima merasakan lututnya basah membuat sedikit kaget. Apalagi melihat kedua pundak kokoh itu terlihat bergetar.

Ah, Leonard kembali menangis dihadapannya.

Kenapa kejadian ini terulang lagi?

Pria ini suka sekali menangis.

<^•^>

Dengan sedikit kesusahan, Maxima dibantu asisten rumah membopong Leonard kekamar karena tiba-tiba saja pria itu tertidur dengan memeluk kakinya.

Leonard sepertinya terlalu dikuasai kantuk hingga Maxima harus berupaya ekstra. Leonard masih sedikit sadar namun bobot pria itu tentu saja berat.

Maxima menyelimuti Leonard lalu melihat keadaan sekitar kamar yang ternyata sangat bersih. Barang-barang pria itu juga memenuhi kamar.

Sepertinya benar, pria itu kembali tinggal dirumah ini.

Maxima menatap kearah Leonard. Wajah yang sedikit kurus dan tak terawat, bawah matanya juga sedikit gelap.

Apa saja yang dilaluinya selama ini?

Merasa tak lagi memiliki urusan ditempat ini, Maxima berdiri hendak pulang namun tangan kokok pria itu malah menariknya hingga kembali duduk ditepi ranjang.