37. The Truth

5.2K 234 1
                                    

Vote yah:)
<^•^>


Setelah makan malam, Leonard segera mencuci tangannya dengan bersih lalu segera mendorong kereta yang berisi kedua putranya keruang tengah.

Ia bahkan mengabaikan suara Maxima yang menyuruhnya meminum obatnya terlebih dahulu. Sejak mengetahui jika kedua bayi mungil itu adalah hartanya, matanya sama sekali tak mau lepas dari mereka.

Leonard bahkan tak masalah bertingkah konyol walau Austin masih berada dalam ruangan itu.

Tadi sebelum makan malam, Leonard sendiri sudah mengucapkan maaf dan terimakasih pada koki tampan itu atas sikapnya dan juga jasa-jasanya berada
disisi Max selama kehamilannya. Leonard mengatakannya dengan tulus.

Walau ada rasa iri karena Austin yang bisa menghabiskan waktu bersama Maxima yang sedang hamil, tapi Leonard berusaha berdamai dengan hal itu sebagai bagian dari hukumannya.

Austin sudah pulang saat mereka selesai makan malam dan kini tinggal Maxima dan Leonard dan juga bayi-bayi mereka yang berada dalam kereta yang berada tepat didepan Leo.

"Jangan diganggu terus supaya mereka bisa tidur."

"Ish! Jangan melarangku bermain dengan putra-putraku Maxie. Kau tahu berapa banyak yang sudah kulewatkan selama ini."

"Berlebihan. Percayalah kau masih akan mendapat bagian terbaiknya Leonard."

"Maksudmu?"

"Kita akan melihatnya nanti. Apa yang kumaksud. Sekarang bagaimana kalau kau biarkan kedua anakmu tidur dan minum obatmu dulu. Setelah itu kita bicara. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting."

Meski terlihat sangat enggan, Leonard tetap patuh.

"Habiskan obatmu agar kau bisa sehat menjaga mereka."

Pria itu hanya bergumam lalu membuka mulut saat Maxima memasukkan obat-obatan itu diikuti segelas air.

"Pahit! Aku tidak suka obat!"

"Makanya jangan sakit. Kau harus kuat untuk menjalani bagian terbaik yang kukatakan tadi."

"Kau belum memberitahuku apa itu Maxie."

"Kau akan mengetahuinya nanti Leonard. Sekarang duduk dulu, aku akan kekamar mengambil sesuatu."

Maxima sudah hendak pergi namun pria itu memeluknya dari belakang.

"Katakan bahwa ini nyata Maxie...katakan semua ini bukan mimpi atau khayalanku saja. Kau disini, dalam rumah kita beserta anak-anak kita, kumohon katakan semua ini nyata sayang."

"Ini nyata Leo. Dan aku akan membuktikan hal itu padamu, jadi duduk yang manis dan tunggu aku. Oh! Kau dilarang mendekati kereta bayi kita. Biarkan mereka tidur."

Maxima berlalu diikuti tatapan berkaca-kaca Leo.

Bayi kita. Ia mengatakan bayi kita.

3 menit berlalu dan Maxima kembali keruang tengah dengan membawa sebuah guci. Meletakkannya diatas meja, tepat didepan Leonard. Pria mengeryit, seperti pernah melihat guci itu.

Pria itu tampak mengeryit menatap guci itu lalu menatap Max meminta penjelasan.

"Menurutmu apa ini?"

Bukannya menjawab keingintahuan Leonard, wanita itu malah bertanya.

"Kau tidak sedang mengejekku bukan? Anak kecil juga tahu kalau ini sebuah guci."

"Aku sama sekali tak mengejekmu Leo. Aku hanya ingin melihat apa kau peka terhadap hal ini sama seperti kau peka terhadap keberadaan anak kita tadi."

Let It GoWhere stories live. Discover now