11. Rebecca

4.6K 291 14
                                    

Vote yah:)
<^•^>


Leonard tak menghiraukan ponselnya yang sedari tadi bergetar. Entah sudah keberapa kali. Ia tahu jelas siapa yang menelfon dan mengirimkan pesan.

Ini salahnya, harusnya Ia tak membuat janji. Wanita itu sangat hebat dalam menagih janji.

"Mom, kumohon jangan membuatku menunggu. Aku punya janji."

Laura tak mengindahkan permohonan putranya.

"Kalau punya janji, sana. Temui wanita itu. Ah, ibumu ini akan memberimu kabar baik. Aku merestui hubunganmu dan wanita itu. Kau puas? Sekarang tinggalkan aku sendiri!"

Leonard diam ditempatnya. Ini hal yang aneh. Kenapa ibunya sekarang malah menyetujui hubungannya dengan sang kekasih? Kenapa harus sekarang, saat Ia membawa nama Maxima dalam percakapan mereka?

"Mom, aku tidak membicarakan hal itu. Aku hanya ingin tahu, sejak kapan kalian tahu jika Maxi- maksudku wanita itu kembali ke Atherton?"

Laura menatap Leonard dengan sengit.

"Untuk apa kau tahu? Bukankah kau sama sekali tak peduli padanya? Oh ponselmu berbunyi lagi, kekasihmu pasti menunggu. Pergilah!"

Laura mendorong Leonard lalu segera berlalu kemarnya. Leonard mengetuk-ngetuk pintu kamar namun Laura sama sekali tak peduli.

Dengan gusar, Leonard akhirnya menyerah dan keluar dari rumah. Ia bisa melakukannya lain kali. Sekarang, Ia harus menemui kekasihnya. Wanita baik yang selalu setia berada disisinya selama ini.

<^•^>

Leonard menatap dokumen dihadapannya. Dokumen yang selalu disimpannya selama 4 tahun terakhir.

"Katamu, wanita itu sudah kembali?"

Leonard mengangguk pelan membiarkan wanita di pangkuannya membelai wajahnya dengan lembut.

"Bukankah sudah saatnya kau mengambil langkah selanjutnya? Tapi tentu saja tak perlu buru-buru sayang. Take your time, aku akan selalu ada disisimu. Menemanimu."
Suara lembut itu berbisik dengan sangat halus ditelinga Leonard.

Inilah yang disukai Leonard dari Rebecca kekasihnya. Wanita itu sangat tahu cara membuatnya melupakan semua kegundahannya.

Awal bertemu Rebecca disebuah pesta pernikahan temannya, Leonard hanya menganggap wanita itu sebagai teman berbagi. Entah bagaimana cara Rebecca meluluhkan hatinya hingga mau mengeluarkan semua rasa gundah dihatinya.

Lewat curahan hati Leonard, Rebecca mengenal Maxima. Wanita jahat, menurut Leonard, yang sudah menghancurkan kekasihnya.

Dari teman curhat menjadi teman tidur adalah progress besar yang dilakukan oleh Rebecca 2 tahun terakhir ini.

Meski terkadang cemburu karena Leonard masih saja sering membicarakan Maxima bahkan saat bercinta, namun Rebecca sabar.

Rebecca tahu, saat ini Leonard sangat membenci Maxima. Rebecca hanya perlu waktu untuk menggantikan nama itu dihati dan pikiran Leonard selamanya.

Dengan sabar Rebecca selalu menemani Leonard yang terkadang bertemperamen buruk. Bahkan tak jarang saat mabuk dan emosi, Rebecca akan mendapat tamparan kata-kata kasar bahkan siksaan fisik dari Leonard. Tak hanya sekali, namun beberapa kali selama 2 tahun ini.

Let It GoWhere stories live. Discover now