ARAZKHA 3. | RUMAH AZKHA

1.5K 116 1
                                    


Sebelum baca, make sure kalian vote cerita ini ya bestie

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sebelum baca, make sure kalian vote cerita ini ya bestie ... follow akunku juga biar gak ketinggalan info


Ara mengerjapkan mata pelan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Ara mengerjapkan mata pelan. Berusaha menyesuaikan warna cahaya yang masuk pada kedua matanya, sembari mengingat – ingat kenapa bisa tertidur sewaktu perjalanan pulang menuju rumah orangtua Azkha. Yang Ara ingat, ia merasa bosan karena baterai ponselnya habis. Mengajak Azkha mengobrol pun, rasanya percuma. Pria di sebelahnya bukan tipe orang yang suka mengobrol banyak dengan seseorang. Hanya menjawab seperlunya saja. Daripada pada tidak tahu harus berbuat apa, Ara memilih tidur.

Ara memandangi sekelilingnya. Untuk beberapa saat Ara sempat teringat dengan pondok pesantren yang ia tinggalkan tadi pagi. Semua warna utama bangunannya menggunakan warna hijau muda, dengan tulisan kaligrafi arab terlukis di tembok bagian depan. Ruang tamu rumah Azkha juga begitu. Dari pemilihan warna dasar sama, juga banyaknya tulisan arab yang sengaja dilukis pada tembok bagian atas secara mengelilingi setiap sudut. Jadi ketika di lihat dari sekilas, seperti sebuah garis horizontal yang terbuat dari kaligrafi tulisan arab. Apa orang di daerah ini sekental itu agama nya, sampai – sampai gaya rumahnya pun sama?

Ara tidak akan menemukan hal seperti ini, di Ibukota. Rumah – rumah di sana lebih banyak sentuhan arsitektur daripada tulisan arab yang tidak banyak orang tahu artinya apa.

Ketika dipandangi lebih lama lagi, tidak banyak hal menarik di ruang tamu Azkha. Satu – satunya barang yang cukup menarik perhatian Ara hanya lemari kaca penuh dengan piala, mulai dari yang pendek hingga tinggi. Yang terbuat dari akrilik dan kaca pun ada. Di sebelah lemari itu juga terdapat susunan sertifikat yang sengaja di pajang menggunakan pigura.

Berjalan pelan. Ara menghampiri lemari itu dan melihat ada puluhan piala dari banyak kategoi, mulai dari; lomba Hafidz Al – Qur'an, melantunkan ayat – ayat suci Al – Qur'an, menggambar kaligrafi, peringkat 1 pararel, karya Ilmiah dan Penelitian, serta masih banyak lagi. Tingkat perlombaannya pun tidak bisa dianggap remeh, karena Azkha bahkan pernah memenangkan perlombaan hingga tingkat Nasional. Ketika Ara menggeser tubuh mungilnya sedikit ke kiri, Ara bisa melihat banyak sertifikat – sertifikat kemenangan lomba. Tapi ada satu sertifikat yang membuat Ara semakin melongo tidak percaya—lebih tepatnya tidak menduga kalau pria yang sudah menolongnya adalah pria yang sangat pintar.

ARAZKHA (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin