ARAZKHA 17. | MALES PIKET

731 71 2
                                    


Jangan lupa vote, komen, dan follow ya gais<3

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Jangan lupa vote, komen, dan follow ya gais<3

Salah satu kegiatan yang paling Ara benci semenjak tinggal di pesantren adalah mencuci baju

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Salah satu kegiatan yang paling Ara benci semenjak tinggal di pesantren adalah mencuci baju. Ia terlalu malas untuk menyikat dan membilas pakaian. Menurutnya itu terlalu melelahkan. Di saat seperti ini, terkadang Ara ingin mengusulkan usaha laundry pada pihak pesantren agar setiap santri tidak perlu bersusah payah mencuci pakaiannya sendiri. Beruntungnya Ara mempunyai dua teman yang senantiasa membantunya kapan saja, termasuk urusan mencuci baju. Yap, Ulfa dan Retno.

Sejak pukul tujuh pagi, Ara sudah ditarik paksa oleh Ulfa untuk bangkit dari kasur. Menyeretnya pergi ke kamar mandi dan mencuci pakaian yang sudah menumpuk satu minggu. Retno juga langsung membantu begitu tahu cucian kakak kelasnya sudah menumpuk banyak. Mereka membagi menjadi tiga step; Ulfa menyikat pakaian, Retno membilas, dan Ara memeras pakaian dan memasukkan ke timba.

Terdengar menyebalkan, memang. Itulah Arabella Maheswari Ardjasa.

Setelah melewati berjam – jam yang melelahkan, akhirnya sesi mencuci pakaian bersama pun selesai. Ada tiga timba berukuran sedang yang berisi pakaian Ara. Masing – masing menjemur satu timba dan sebagai imbalan, ia sudah menyiapkan bayaran untuk tenaga mereka.

"Mbak, kalo gitu, aku tak balik kamar duluan, ya! Mau lipet baju aku," pamit Retno setelah tugasnya selesai. Pun begitu dengan Ulfa, sahabatnya itu berpamitan karena mendapat jadwal piket asrama.

Ara berjalan santai sembari menenteng timba yang sudah kosong. Ia baru menyelesaikan tugas menjemurnya sekitar lima menit setelah Ulfa berpamitan kembali ke asrama. Setelah ini Ara sudah berencana untuk berleha – leha di kasur sembari menyemil snack.

"Ra, ayo!" ajak Mbak Chom begitu Ara tiba di kamar.

Sedang Ara hanya menoleh singkat. Ia meletakkan timba di belakang pintu, menyusunnya dengan tumpukan timba lain. Seingatnya ia tidak mempunyai janji dengan Mbak Chom.

"Kemana?"

"Heh, Semprul! Kita ada jadwal bersihin kamar mandi." Mbak Chom auto ngegas. Sedikit kesal karena dia sengaja menunggu Ara selesai mencuci agar mereka bisa berangkat bersama. Akan tetapi respon Ara sangat tidak sesuai ekspetasinya.

ARAZKHA (END)Where stories live. Discover now