ARAZKHA 10. | TADDABUR ALAM

270 14 0
                                    


ini bab baruuuuu!

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

ini bab baruuuuu!

"Mbak Ara, semua kebutuhan MOS udah siap kan?" tanya Ulfa, mengingatkan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Mbak Ara, semua kebutuhan MOS udah siap kan?" tanya Ulfa, mengingatkan.

Pasalnya, hari ini mereka akan menjalani MOS hari ketika. Berbeda dengan dua hari sebelumnya, kali ini tempat dan suasananya akan berada di tempat terbuka.

"Udah."

"Baju kresek? Topi bola? Tas kardus? Buku tulis? Udah?" tanya Ulfa mengingatkan, lagi. Sejujurnya Ulfa sedikit deg – degan dengan hari ini. Bagaimana jika dia membuat suatu kesalahan di kelompoknya? Bagaimana pun Ulfa sama sekali belum pernah merasakan permainan outdoor—yang kata Ara, lebih dikenal dengan nama outbound.

Jarang sekali ada sekolah Madrasah yang mengadakan acara lapangan seperti itu, meski Ulfa sudah bersekolah di Yayasan Ar – Rahman sejak sekolah dasar.

Ara menghembuskan napas kasar. Ia menatap Ulfa dengan sorot kesal. "Udah, Ulfaaa. Please don't overdo it. Itu bakal bikin kamu malu, nanti."

Ara menarik pergelangan tangan Ulfa menuju tempat titik temu. Mereka diminta untuk berkumpul di lapangan Madrasah Aliyah dan nantinya, secara bersamaan akan berangkat menuju lokasi outbound. Ara pikir, lokasi acara outbond akan berada di tempat jauh dari pesantren. Di luar kota misalnya? Atau di tempat wisata lain—dengan pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Tapi ternyata Ara salah. Alih – alih berangkat bersamaan menggunakan Bus pariwisata, ternyata mereka hanya perlu berjalan kaki secara berombongan untuk sampai di tempat yang sama sekali tidak ada menarik – menariknya bagi Ara.

"Gue merasa kena prank." Ara terus mendumel, "emang, ya, nih pondok sama sekali kaga modal! Masa mau outbound lokasinya cuma di hutan belakang pondok. Mana sepatu gue kotor semua abis lewat sawah."

"Tapi sawah sama hutan jati ini masih punya pesantren, Mbak." Ulfa menyahut enteng. Tentu saja dengan nada berbisik agar tidak terdengar oleh anggota panitia.

Meski Ulfa juga merasa terkena prank, tapi dia tetap bersikap legowo alias menurut saja. Lagipula mau outbound dimana saja Ulfa tidak masalah, asalkan tetap bisa merasakan bagaimana serunya bermain game di lapangan. Seperti cerita seru dari Ara sewaktu outbound di puncak Bogor.

ARAZKHA (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum