QUEENZA [38]

382 21 0
                                    

"Kalian juga di sini untuk memuaskan om-om bukan? Mengaku saja!" ucap Gresya sambil bangun dari posisinya dan menatap gadis-gadis di depannya dengan senyum sinis.

"Sorry aja. Kita punya cukup uang, bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa harus menjadi seorang bitch yang melayani banyak om om! " ucap Adel dengan melipat tangannya di depan dada sambil tersenyum sinis.

Saat Gresya membuka mulutnya untuk membalas perkataan Adel. Queenza lebih dulu memotongnya.

"Cabut. Bye Bitch" ucap gadis itu sambil menekan kata bitch.

Mereka bertiga keluar dari club itu, sebelumnya mereka sudah membayar pesanan mereka terlebih dulu. Dan langsung ke parkiran untuk pulang.

'Awas aja lu. Gua akan cari tau siapa kalian. Dan akan buat pembalasan sama lu semua!' batin Gresya.

"Yaudah lu balik sana, udah mau jam 1." ucap Adel dan hanya di angguki oleh Queenza. Adel dan Farah masuk kedalam rumahnya, dan Queenza melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

Tapi sebelum itu, dia berhenti dulu di sebuah supermarket yang ada di perempatan komplek rumahnya.

Dia mengambil cukup banyak camilan, beverapa minuman kaleng dan 2 botol wine untuk stok di rumahnya. Saat membayar nya dia lupa jika dompetnya tertinggal di mobil

"Aduh dompet gua di mobil lagi. Mba, saya mau ambil dompet saya dulu di mobil sebentar ok! " ucap nya dan di angguki pelagan itu, saat berbalik badan ia menubruk seseorang dengan dada bidang di depannya.

"Eh sorry " ucapnya sambil menatap orang tadi ia tabrak. Saat mengetahui siapa orang itu dia langsung memutar bola matanya malas, sambil menghembusan nafasnya kasar dan menampakkan wajah dinginnya.

"Why? " ucap Rei. Ya, orang yang Queenza tabrak itu Rei

"Ngambil dompet di mobil. Minggir lu" ucapnya ketus

Tidak memperdulikan ucapan gadis di depannya, Rei malah menatap penjaga kasir dan meletakkan belanjaannya

"Mba, berapa semua nya? Di satuin sama belanjaan gadis ini ya! " ucapnya

"Semuanya jadi rp. 500.000" ucap kasir itu.

"Nih! " Rei mengeluarkan 5 lembar uang seratus ribu, dan sekembar uang 50 ribu dari dompetnya dan di berikan pada penjaga kasir itu

"Lebihnya ambil aja! " lanjutnya

"Terimakasih mas."ucap penjaga kasir iitu

Queenza mengangkat sebelah alisnya bingung. Namun sedetik kemudian wajahnya berubah dingin.

" Udah, dari pada lu bolak-balik kan? Anggap aja gua sedekah. "

Queenza langsung saja mengambil belanjaan nya dan menatap Rei sinis.

"Gua gak butuh sedekah! " ucapnya sambil melangkah keluar dari supermarket itu dan melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Rei menatap gadis itu tersenyum kecil.
'Cantik. Tapi kenapa matanya?' pikirnya.

******

Hari ini, gadis berkacamata dengan rambut yang sudah terkepang dua itu tidak masuk ke kelasnya. Dia hanya berdiam diri di rooftop sekolah sendirian sambil menghisap sebatang rokok di tangannya. Sedangkan sahabatnya sedang berada di kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Meysa Queenza Alzaro

Bukan tanpa alasan dia tidak masuk kelas. Itu karna ia sedang memikirkan rencana rencana selanjutnya untuk ia berikan pada keluarga lamanya.

"Kamu itu ya! Kenapa kamu gabisa kaya Melisya?! Lihat! Dia pintar! Nilai nya bagus seperti ini! Tapi lihat nilai ulanganmu ini?! Memalukan! "

Meysa kecil hanya menangis mendengar perkataan mama nya itu. Padahal, nilai ulangannya dengan melisya sanya berbeda sedikit. Dia mendapatkan nilai 80, sementara Melisya 90. Tapi kenapa harus semarah ini? Padahal nilai nya sudah bagus. Dan dia juga tahu, Melisya menyontek saat ulangan, maka dari itu nilainya bagus.

Gadis itu terus menangis bukan karena dipukul. Tapi hati nya lebih sakit dari pukulan itu.

Aaaa senin lupa up masa😭maaf maaf😭

Jika kalian menyukai bab ini, tolong mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:))

Ig : Meysa_aa01

QUEENZAWhere stories live. Discover now