QUEENZA[22]

461 27 0
                                    


'Maksudnya apaan dah. Ko gua ga ngerti ya?' ucap Daniel membatin

"Ok. Kalo gitu, bantuin gua buat nembak dia hari ini juga! " ucap Dave dan di angguki oleh ke empat sahabatnya itu

"Chat cewe nya juga gih, kaya si Farah, Adel, Dhea, sama Abel. Biar mereka bantu juga! " usul Daniel

"Tumben pinter! " ucap Devon, dan langsung melakukan apa yang Daniel katakan. Sedangkan Daniel memutar bola matanya malas sambil mengoceh tak jelas karna perkataan Devon padanya.

____________________________________

Setelah mendapat chat dari Devan, Adel dkk (- Queen) pun menjalankan rencananya untuk membantu Dave menyatakan perasaan nya pada Queen.

Kini Queen dkk sedang makan di kantin, tapi Abel dan Dhea tadi izin ke toilet.

"Queen woy!! Anjir!! Astaga Queen! " ucap Abel dan Dhea tergesa gesa

"Apasi anjir. Rusuh lu berdua! " ucap Queenza kesal karna makan nya terganggu

"Queen abang lu Queen!! Astaga abang lu!!" ucap Abel

Queenza yang mendengar abang nya di bawa bawa pun terkejut. Bukan hanya takut mereka kenapa-kenapa. Tapi mereka menyebut kata 'abang' saat mereka sedang di kelas. Bagaimana kalau ada yang dengar?

"Heh! Kenapa abang gua?" tanya Queenza sambil bangun dari duduk nya.

"Itu Queen. Aduh apasi, gimana sih jelasin nya ish" ucap Dhea terbatas sambil mengikut Abel.

"AbangluberantemsamaMikedirooftopQueen" ucap Abel cepat, membuat Queen membelalakkan matanya terkejut dan langsung berlari ke arah rooftop.

Setelah Queen lari, Adel, Farah, Dhea, dan Abel pun tos bersama sambil tersenyum senang lalu kemudian menyusul Queen ke rooftop. Tapi, mereka berjalan lambat

Sesampainya di rooftop, Queenza bingung. Bukan nya melihat yang berkelahi, dia malah melihat banyak balon warna warni.

"Hai! " ucap seseorang dari arah belakang Queen. Queen pun kembalikan tubuhnya menghadap orang itu,dan terkejut melihatnya.

"D--Dave?" ya. Dave lah orang nya. Dia datang dengan membawa buket bunga mawar putih kesukaan Queenza sambil tersenyum manis ke arahnya,dan mendekati Queenza.

"Gua tau ini mungkin terlalu cepat untuk lu Ataupun gua. Tapi maaf, gua udah ga tahan lagi buat ngungkapin semuanya. Maaf juga gua bukan kaya cowo diluaran sana yang menyatakan perasaan nya dengan cara yang sangat romantis. Tapi jujur, saat pertama kali ketemu lu, gua udah suka dan ngerasa nyaman sama lu. Sampe lama kelamaan, rasa itu berubah menjadi sayang dan cinta. Jadi, will you be my girlfriend?" ucap Dave sambil menyerahkan bule bunga mawar putih dan merah itu ke hadapan Queenza. Queenza terkejut. Dia menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

Saat itu juga Devan dkk, Adel dkk datang di belakang Dave, dan tersenyum manis pada Queenza. Queenza menatap Devan dengan lekat, dengan pandangan sedih? seperti ingin mengatakan

'Bagaimana? Bagaimana dengan prince nya Queen?' tanya Queenza


Devan yang melihat tatapan gadis itupun mengerti apa yang ada di fikiran gadis itu


Devan yang mengerti pun akhirnya mengangguk. Seolah mengatakan

'Terima aja. Queen coba lupain dia'


Queenza menghembuskan nafasnya berat. Keputusan yang harus ia ambil saat ini sangat sulit menurutnya.
Dia menyukai Dave. Tapi dia mencintai Rei.

'Baiklah' Queenza

Queenza menutup matanya sesaat, lalu kembali menghembuskan nafasnya berat. Dia pun kembali beralih menatap Dave yang sedari tadi menunggu jawabannya.

"Gua punya banyak rahasia besar yang belum lu tau. Apa kalo nanti lu tau lu akan tetap bersama gua? Atau lu akan pergi ninggalin gua?" tanya Queenza pada Dave




Jika kalian menyukai bab ini, tolong mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:)

Ig : Meysa_aa01

QUEENZAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin