QUEENZA[36]

385 24 9
                                    

"Queen. Inget. Sekejam apapun perlakuan mereka dulu sama lu. Tapi lu jangan terlalu berlebihan saat nanti nyerang mereka. Inget, mereka masih keluarga lu! " ucap Ardi. Tangan kanan Queenza di GDM.

Queenza bangun dari duduknya, berdiri di jendela sembari terus menghisap rokok yang sedari tadi terselip di jarinya.

" Lu ga usah nasehatin gua bang. Apapun yang mau gua lakuin, dan gimana pun caranya gua ngelakuin itu. Itu terserah gua. Lu cuma harus ngikutin semua perintah gua! " jawabnya sambil terus menghembuskan asap rokok itu, dan memandang lurus keluar jendela.

Ardi hanya bisa menghembuskan nafasnya berat. Karna mau bagaimana lagi? Dia tidak mungkin untuk melawan gadis itu. Itu berarti sama saja dia mencari mati.

*

"Dari mana?"  tanya Devon saat Queenza baru saja memasuki masion itu

" Sialan lu bang! Kaget gua!" bagaimana tidak kaget, saat Queenza membuka pintu, ternyata Devon sudah berada di hadapannya, dengan wajah datar, dan tangan terlipat di depan dada. "Itu, habis jalan santai aja di taman. Biasa, cari udara sejuk" kilah nya

Devon hanya ber'oh'ria mendapat jawaban seperti itu dari adiknya itu.

Saat Queenza sedang dengan tenang menhisap sebatang rokok di balkon kamarnya sampai notifikasi handphone nya mengganggu ketenangannya, dan tertera nama  Dhea disana.

"Queen, club yok! " ucap Dhea di sebrang sana

" Siapa aja? " tanya Queenza sambil sesekali menghisap rokok nya

" Sama anak anak yang yang lain dong pinter . Sekarang kita udah di rumah Adel, lu langsung kesini aja! "

"Oke. Gua otw sekarang! " ucap akhir Queenza yang kemudian memutuskan panggilan suara itu mematikan rokok yang sedari tadi ia hisap. Lalu pergi untuk bersiap siap.

" Mau kemana malem malem gini? " tanya Devan saat melihat Queenza keluar dari kamarnya nya dengan membawa tas selempang kecil, dan membawa kunci mobil.

" Gua nginep dirumah nya Adel ya bang. Lopyu. Bye! " ucap Queenza cepat, dan segera berlari keluar sebelum manusia satu itu bertanya lebih banyak lagi. Devan yang melihat kelakuan adiknya itu, hanya menggelengkan kepalanya saja.


Queenza langsung keluar dari masion mewahnya itu,memanaskan mobil sportnya, dan melajukannya denga kecepan yang melebihi batas. Untung saja jalanan sedang sepi, jadi Queenza bebas mengendarainya dengan kecepan seperti itu.

Sesampainya di rumah Adel, Queenza langsung saja masuk ke dalam rumah itu. Ya karna sudah kebiasaan, dan dia juga sudah menganggap orang tua Adel sebagai orang tuanya. Karna apa? Karna mereka sangat baik dan perhatian padanya.

"Hallo Tante. Ah Queen kangen banget sama tante! " sapa Queenza pada seorang wanita paruh baya,yang notabennya adalah ibu dari Adel sahabatnya, sambil memeluknya erat.

"Tante juga kangen banget sama kamu. Kemana aja kamu jarang main kesini?" tanya Ayu ( ibunya Adel) sambil membalas pelukan sahabat putrinya yang sudah ia anggap sebagai putrinya juga.

Queenza melepaskan pelukannya,dan tersenyum manis pada Ayu.

"Ehehe, maaf tante. Queen sibuk kemarin kemarin hehe" ucapnya sambil menggaruk trngkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Beberapa detik selanjutnya, turun lah Adel dan yang lainnya dari kamar Adel yang berada di lantai 2 dan memperhatikan sahabatnya yang sedang tersenyum itu. Sumpah, mereka itu jarang sekali melihat sahabatnya yang satu itu tersenyum semanis itu. Jadi mereka hanya melihatnya sambil memakai sepatu di sofa, tidak berniat untuk ikut dalam pembicaraan sahabatnya itu dengan ibunya Adel.

Jika kalian menyukai bab ini, tolong mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:))

Ig : Meysa_aa01

QUEENZAWhere stories live. Discover now