QUEENZA[9]

691 43 0
                                    

"Lepas tangan lu dari rambut Queen" ucap Devon dengan nada dinginnya.

"Aduh sayang. Ngapain sih kamu belain si nerd kampungan ini" ucap Shinta sambil bergelayut manja pada lengan Devon, dan membuat Queenza menatap tajam kearahnya.

"Lepas! Jijik gua!" ucap Devon sambil menghentakkan tangan Shinta kasar sampai tangan Shinta terbentur meja dan sedikit membiru.

"Aww. Sayang, ko kamu tega sih. sakit tau" ucap Shinta sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya bodo amat" balas Devon

Melisya yang melihat itu menjadi geram dan kemudian membenturkan kepala Queeza sedikit keras pada meja yang membuat Queenza pingsan, dan mengeluarkan cairan merah kental di pelipisnya saat itu juga.

Adel dkk, dan Devan dkk (-Dave)yang melihat itu membelalakkan mata nya tak percaya. Dan kemudian menatap tajam pada Melisya dkk.
Dan saat itu terjadi pun, Dave sudah kembali dengan membawa semangkuk bubur dan air putih di atas nampan. Dia terkejut melihat nya, Dave langsung menyimpan nampan itu di meja dan segera menggendong Queenza ke arah UKS

"APA APAAN LU HAH?" bentak Dhea sambil menggebrak meja dan bangun dari duduk nya. Dia tak suka jika sahabatnya disakiti.

"APA? MAU NGEBALAS LU HAH?" ucap Melisya membalas bentakan Dhea.

Baru saja Dhea ingin melangkah mendekati Melisya dkk. Farah sudah terlebih dulu menahannya. Dhea pun kembali mundur, dan Farah maju mendekati Melisya dkk sambil tersenyum manis menatap mereka. Adel,Abel, dan Dhea yang melihat senyuman yang di lontar kan oleh Farah pun ikut tersenyum. Namun tersenyum miring. Karna jika Farah atau Queenza sudah mengeluarkan senyum manisnya pada musuh. Sudah bisa di pastikan akan ada pertunjukan menarik.

Sedangkan Devan dkk bingung melihat Farah melontarkan senyum manis pada Melisya dkk.

'Kenapa Farah malah senyum? Kan temen nya disakitin?' batin Devan dkk.

"Kenapa lu senyum? Udah gila lu?" tanya Gresya sambil tersenyum sinis menatap Farah

"Ya. Lu bener. Gua udah gila"- jawab Farah yang masih tetap dengan Senyum manis pada wajahnya

"WAH WAH. TENYATA DI SEKOLAH KITA ADA ORANG GILA GUYS" teriak Gresya yang membuat satu kantin tertawa mendengarnya. Kecuali Farah dkk,dan Devan dkk.

"Ya. Gua gila karna ingin menghabisi kalian! " ucap Farah masih dengan senyum manisnya.

Melisya dkk, serta siswa siswi yang tertawa pun seketika menjadi terdiam ketakutan mendengar apa yang baru saja Farah ucapkan

"Satu tetes darah yang keluar dari orang yang kami sayang. Maka beribu ribu aliran darah yang harus kalian bayar" ucap Adel dengan nada dingin dan senyum miringnya.

"A--apa m--maksud--l--lu?--G--gua ga takut!" ucap Melisya

"Oh ya? Benarkah kau tak takut? Baiklah. Kita mulai permainannya. Melisya Andriana Anderson" ucap Farah yang kemudian mengeluarkan belati kesayangannya dari balik baju seragamnya, membuat satu kantin terkejut, kecuali Adel dkk yang juga mengeluarkan belati mereka dari balik seragamnya, dan maju mengikuti Farah yang mendekati Melisya dkk.

Melihat itu. Melisya dkk lari dari kantin karna ketakutan. Dan membuat Adel dkk tersenyum miring.

"Aku baru ingin memulainya. Tapi mereka sudah kabur ketakutan" ucap Farah, yang kemudian memasukkan kembali belatiny di balik seragamnya, diikuti oleh ketiga sahabatnya, dan pergi keluar dari kantin, untuk menemui Queenza yang tadi di bawa Dave menuju UKS.

"Wah. Ko mereka bisa bawa senjata tajam sih?" tanya Daniel yang masih menatap punggung keempat gadis itu


Jika kalian menyukai bab ini, tolong mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:)

Ig : Meysa_aa01

QUEENZAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt