QUEENZA[32]

388 28 5
                                    

Halooo ehehe:v
Ada yang kangen author ga?
Gaada?
Yah, yaudah deh:')

Queenza, Devan, dan Devon yang akan keluar terkejut dengan keberadaan Dave yang tiba tiba, membuat Devon menjitak kepala Dave, dan membuat sang empunya meringis,

"Akh! Sakit bodoh! " ucap Dave sambil mengelus kepalanya

" Lagian lu ngagetin sih! " Ucap Devon

"Eh, tapi ko—" ucapan Devan terhenti karna Dave

" Apa? Kaget ya? Ehe, gua udah tau ko Dia itu adik kalian berdua. " jelas Dave

"Queen?" anya Devan pada Queenza yang diam sedari tadi. Yang ditanya hanya memutar  bola matanya saja, dan berjalan memasuki mobil Dave.

" Kalian tanya aja tuh sama temen kalian! " ucap Queenza saat memasuki mobil Dave.

Devan dan Devon pun menatap tajam pada Dave yang sedari tadi cengengesan tidak jelas

"Iyaiya, nanti di kelas gua ceritain. Sekarang berangkat dulu. Mau telat hah? " ucap Dave dan menyusul Queenza ke mobilnya.

***

" Belajar yang bener! " ucap Dave pada gadis cantik di depannya.

"Tanpa di suruh pun udah pastilah. " jawab Queenza ketus

" Yaudah iya deh. Aku ke kelas dulu. Bye sayang! " ucap Dave sambil mengacak rambut Queenza yang membuat pipi Queenza merona, dan teriakan riuh di dalam kelasnya. Queenza berjalan ke kursinya sambil menunduk untuk menghindari tatapan tajam di sekitarnya.

"Cie ciee, pagi pagi udah uwuw uwuwan aja sih" goda Abel sambil mencolek dagu Queenza membuat Queenza semakin malu. Adel dkk tertawa melihat Queenza yang malu malu seperti itu

" Selamat pagi anak anak! " suara bu Niken saat memasuki kelas membuat semua yang berada di kelas itu diam dan kemudian menjawab ucapan bu Niken.

"PAGI JUGA BU! "

"Baiklah, hari ini ibu sedang ada urusan dengan guru lain, jadi kalian bebas. Tapi ingat! Jangan ada yang keluar dari kelas ok! "

" BAIK BU! "

"Oiya, satu lagi. Ibu ingin mengenalkan teman baru kalian. Dia pindahan dari Paris" ucap Bu Niken yang membuat kelas itu riuh

" BU, CEWEK ATAU COWOK? "

"BU GANTENG GA?"

"CANTIK GA BU?"

dan lain sebagainya

"Sudah diam. Mending kalian langsung kenalan saja. Pusing ibu denger pertanyaan kalian. Hei kamu! Silahkan masuk! " usai bu Niken mengucapkan itu, seorang pria berperawakan tinggi, tampan, dengan kulit putih, alis tebal, dan bernetra biru gelap masuk kedalam kelas itu, membuat kelas itu semakin riuh

" Perkenalkan, gua Nicolaus Rei. Pindahan dari Paris. Kalian bisa manggil gua Rei" ucap pria yang bernama Rei tersebut.

Degg!

"Nama itu? " batin Queenza saat mendengarnya.

Queenza yang tadinya sedang mencoret coret bukunya pun langsung mengangkat kepalanya melihat si pemilik nama. Dan saat itu pula, mata Queenza dan Rei bertemu. Membuat keduanya merasa bingung bersamaan

" Mata itu? " batin Queenza dan Rei bersamaan.
Tapi Queenza tidak dapat mendengar ucapan batin Rei, karna memang sedari dulu, hanya batin Rei sajalah yang tidak bisa dia dengar.

" Ga. Itu ga mungkin Prince! "

"Itu ga mungkin princess gua kan? "

"Baiklah Rei, kamu boleh duduk di bangku kosong di belakang Queenza. Dan saya permisi"

Rei melangkahkan kakinya menuju tempat yang di ucapkan bu Niken, saat melewati bangku Queenza, pandangan mereka kembali bertemu. Entah kenapa, rasanya, rindu yang mereka rasakan masing masing seakan terobati.

Karna kelas sedang free, maka keadaan kelas saat ini sangat riuh. Ada yang membuat konser dadakan, ada yang bergosip, ada yang bermain game online, ada yang sedang membicarakan kaka kelas yang tampan, ada juga yang hanya bercanda dengan temannya.



Jika kalian menyukai bab ini, tolong mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:))

Ig : Meysa_aa01

QUEENZAWhere stories live. Discover now