QUEENZA{6}

778 43 0
                                    

"Lepas tangan lu" ucap Queenza. Dan ya, jangan lupa kan tatapan tajam serta nada dan wajah nya yang datar dan dingin nya.

"G-ga!" ucap Gresya terbatah karna takut

"LEPAS GUA BILANG" ucap Queenza dengan nada bentakan nya

Karna terkejut, Gresya pun melepaskan genggamannya pada rambut Farah.

Queenza maju mendekati Melisya. Tapi Melisya mundur menjauhi Queenza.

Queenza tersenyum sinis melihat itu
"Kenapa lu mundur huh? Takut?" tanya Queenza


"Bu--buat apa gua takut sa--sama lu! G--gua g--ga takut! " ucap Melisya

Queenza tersenyum miring melihat ketakutan pada diri Melisya. Dia menggosok gosok kedua telapak tangan nya lalu menamparnya dengan keras.

Plakk

"Itu buat lu yang udah nampar gua"

Queenza beralih menatap Gresya sambil tersenyum dan berjalan mendekatinya

Plakk

"Dan itu buat lu yang udah berani nyakitin temen gua"

Queenza beralih menatap para sahabatnya sambil tersenyum

"Cabut" ucapnya, lalu pergi dari kantin,di ikuti oleh keempat sahabatnya.
Melisya dkk pun pergi dari kantin karna sudah merasa malu kalah dari seorang nerd kampungan.

Dave dkk (minus twinss D). Menatap kepergian Lima gadis nerd itu dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak. Seorang nerd, dengan beraninya melawan, apalagi menampar seorang badgirl sekolah. Kejadian langka bukan?

"Wah. Gila sih, berani banget mereka ngelawan Melisya dkk, ga nyangka gua" ucap Daniel heboh

"Itu konsekuensinya karna sudah berani membangunkan iblis yang sedang tertidur" ucap twinss D bersamaan sambil tersenyum miring. Sedangkan Dave, Mike, dan Daniel bingung apa maksud dari ucapan twins D

"Maksud kalian?" tanya Mike

Twins D yang sadar akan apa yang mereka ucapkan pun menjadi bingung harus menjawab apa.

"A--ah--bu--b--bukan apa-apa ko! Mungkin kalian salah dengar" ucap Devan sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.

"Salah dengar? Kaya nya kita ga salah dengar. Kita dengar dengan jelas apa yang kalian ucapkan"-ucap Daniel dan mendapat anggukan dari Dave dan Mike

Pada saat Devon ingin menjawab,tiba tiba bel masuk berbunyi. Membuat Devan, dan Devon bernafas lega. Sampai akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke kelasnya.


"ASSALAMUALAIKUM. HAI PARA PENGHUNI MASION. QUEEN PULANG DENGAN MEMBAWA BANYAK KEBAHAGIAAN. MANA RED KAPRETNYA MANA" teriak Queen pada saat memasuki masionnya

"Waalaikumsalam. Berisik elah dek. Itu juga typo tuh! . Yang bener itu Karpet! " ucap Devan yang sudah lebih dulu berada disana.

"Emang tadi gua ngomong apa?" tanya Queen dengan watadosnya

"Kapret" jawab Devan dan Devon bersamaan,dan hanya dibalas 'oh' saja oleh Queen .

"Oiya. Mom sama dad kemana?" Tanya Queenza. Pasalnya,sedari tadi dia tak melihat keberadaan kedua orang tuanya itu

"Mereka lagi ke LA, katanya mau ngontrol kantor yang disana" jawab Devan sambil memindahkan chanel tv yang sedang di tonton nya. Sedangkan Devon sedang ke dapur untuk mengambil camilan.

"Oh. Yaudah,Queen ke kamar ya. " ucap Queen tang hanya mendapatkan anggukan dari kakaknya itu. Dia pun bergegas masuk ke kamar.

Sampai di kamar,dia menyimpan tasnya di lemari, menyimpan sepatunya di rak sepatu, melepaskan semua perlengkapan nerd nya, mencuci kaki dan wajahnya di kamar mandi, dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang Queen sizenya tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu.

_____________________,_,,________


Jika kalian menyukai bab ini, silahkan mempertimbangkan untuk memberikan vote:)
Salam author:)

Ig: Meysa_aa01

QUEENZAWhere stories live. Discover now