EMPAT

7.8K 485 14
                                    

Sultan Aditama Ngadiman merupakan seorang pria kaya raya yang hidup dalam kemewahan. Semua itu dia dapatkan dari hasil kerja keras jadi pengusaha. Dulu dia bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan dia yang sekarang. Kehidupannya yang dulu sangat miskin, bahkan orang tua Sultan hanya mampu membeli makanan sehari dua kali.

Kedua orang tua Sultan dulu bekerja menjadi pemulung, itu karena mencari pekerjaan yang mapan di Kota Jakarta sangatlah susah. Sebenarnya bapaknya Sultan sudah berusaha mencari pekerjaan di kota, tapi tidak ada satu pun perusahaan yang menerima lamaran kerjanya, dikarenakan bapaknya Sultan hanya memiliki ijazah SD. Seharusnya minimal ijazah SMP. Sehingga dengan terpaksa, karena memang tidak mendapat pekerjaan, orang tua Sultan memutuskan untuk memulung sampah di jalanan. Hasil dari memulung itu kemudian disetorkan ke tengkulak barang bekas. Meskipun mendapatkan penghasilan yang sangat sedikit, mereka tetap bekerja menjadi pemulung demi mencukupi kebutuhan keluarga serta Sultan yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Sultan tidak meneruskan pendidikannya sampai ke tingkat SMP dan SMA. Sungguh miris! Namun semua itu tidak membuat Sultan patah semangat dan tidak merasa rendah diri. Setelah lulus SD, Sultan memutuskan menjadi penjual koran di jalanan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Dari hasil menjual koran yang tidak seberapa, lumayan untuk membeli makanan sehari tiga kali. Dari sinilah Sultan mulai merasa senang, dapat mencari uang sendiri tanpa mengandalkan orang tuanya. Kedua orang tua Sultan, saat itu sangat bahagia, setelah mengetahui ternyata anaknya dapat mencari uang sendiri. Orang tua Sultan bersyukur memiliki anak sepertinya.

Selama beberapa tahun, menjual koran dengan penghasilan yang tidak seberapa atau bisa dibilang sangat sedikit. Sultan akhirnya memutuskan untuk melamar pekerjaan di kantor menjadi office boy atau tukang bersih-bersih. Namun pihak kantor menolak lamaran Sultan. Alasannya karena Sultan hanya memiliki ijazah SD. Tapi Sultan tidak patah semangat, ia tetap berusaha mencari pekerjaan yang lain.

Sampai akhirnya, Sultan menemukan pekerjaan yang cocok untuknya, yaitu bekerja di toko yang menjual berlian. Di toko berlian tersebut, Sultan bekerja menjadi pelayan atau kasir. Sultan diterima kerja di toko berlian tersebut—meski pun hanya memiliki ijazah SD—karena saat diinterviu Sultan pandai berbicara untuk menarik minat para pembeli. Selain pandai berbicara, ternyata Sultan juga pandai menghitung bilangan yang cukup rumit. Sehingga tanpa ragu pemilik toko mempekerjakan Sultan menjadi kasir.

Mengetahui dirinya diterima kerja, Sultan merasa sangat bahagia dan tentunya bersyukur kepada Tuhan. Berkat doa, usaha serta kegigihannya, akhirnya Sultan mendapat pekerjaan yang layak dan mapan. Gajinya di toko berlian itu sangat banyak, hingga jutaan. Saat itulah hidup Sultan seketika berubah drastis, dulunya miskin sekarang hidup mapan.

Selama bertahun-tahun Sultan bekerja di toko berlian milik Pak Hadi, akhirnya Pak Hadi mengangkat derajat Sultan menjadi manajer toko berlian tersebut, menggantikan manajer sebelumnya yang sudah pensiun. Selama bekerja Sultan juga sering menyisikan sedikit uang gajinya untuk ditabung di Bank.

Beberapa tahun kemudian, setelah uang tabungannya terkumpul lumayan banyak, Sultan mendirikan toko berlian sendiri dan mempekerjakan banyak karyawan. Tentu penghasilannya sekarang jauh lebih banyak daripada sebelumnya, dari jutaan sampai ratusan juta, bahkan milyaran. Sesuai namanya, Sultan memang seorang sultan yang kaya raya.

Memang begitulah kehidupan, berputar dan terus berputar. Tidak selamanya orang miskin tetap miskin, akan ada waktunya orang miskin itu memiliki kehidupan yang layak. Tidak selamanya juga orang kaya akan tetap kaya, pasti ada saja hal yang membuat harta kekayaannya habis. Contohnya orang kaya yang memiliki penyakit keras dan penyakitnya susah sembuh lalu uangnya digunakan untuk berobat dengan biaya yang mahal, lambat laun kekayaannya akan habis hanya untuk berobat.

Sultan Jatuh Cinta [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang