DUA PULUH DUA

2.7K 144 5
                                    

Tepat menunjukkan jam setengah sepuluh malam, akhirnya Sultan sudah selesai mengurus pekerjaan di toko berliannya.

Tadi siang sampai sore, Sultan bersama Faisal pergi ke daerah Jakarta Selatan untuk mengecek dan memastikan kondisi lahan kosong yang dimaksud oleh karyawannya saat rapat pagi tadi. Ternyata lahan kosong yang dimaksud karyawannya itu benar-benar strategis dan ramai dilewati banyak kendaraan. Tanpa pikir panjang, Sultan pun membeli lahan kosong itu dengan harga lima belas juta.

Pemilik lahan itu ternyata orang yang tidak mampu dan hidup sederhana, terpaksa menjual lahannya karena demi membiayai sekolah anak-anaknya. Karena merasa kasihan kepada pemilik lahan itu, Sultan menambah sendiri harganya menjadi tiga puluh juta. Pemilik lahan itu sungguh sangat senang dan bersyukur, tanahnya dibeli dengan harga yang mahal.

Sebelum memutuskan untuk membangun toko, Sultan harus mencari seorang arsitek terlebih dahulu. Arsitek yang akan menentukan bentuk dan tata letak bangunan tokonya. Juga harus mempekerjakan banyak orang supaya pembangunan tokonya cepat selesai.

Setelah membeli lahan kosong, Sultan sore tadi pergi ke agen pembuat berlian dan memesan berlian dalam jumlah banyak, karena persediaan berlian di tokonya sudah hampir habis. Malam ini, seorang kurir mengantarkan pesanan berlian ke tokonya. Beberapa karyawan membantu membawa kotak besi berisi berlian itu ke dalam toko. Dan sebagian karyawan lain, menata berlian itu ke etalase.

...o0o...

Sultan memasukkan laptopnya yang sudah tidak digunakan ke dalam tas laptop. Faisal saat ini masih sibuk mengatur pekerjaan para bawahannya. Tugas Faisal sebagai manajer adalah bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Sultan berjalan ke depan kantornya yang malam ini cukup ramai, karena ada beberapa karyawannya yang berisitirahat setelah dari tadi siang sampai malam bekerja di toko, melayani banyak pembeli. Beberapa karyawan menyapa Sultan saat berpapasan di koridor kantor, Sultan membalas sapaan karyawannya sambil tersenyum.

Setelah keluar dari kantor, Sultan langsung menelepon Pak Dodik supaya menjemputnya. Sore tadi—setelah mengantarkan tuannya pergi ke agen berlian—Pak Dodik memutuskan untuk langsung pulang, karena tidak mungkin ia menunggu tuannya itu selesai bekerja sampai malam hari.

Setelah beberapa menit bertelepon dengan Pak Dodik, Sultan mematikan hapenya. Sekarang ia tinggal menunggu Pak Dodik menjemputnya. Setengah jam kemudian, akhirnya Pak Dodik sudah sampai di depan kantor tuannya. Ia menghentikan mobil tepat di depan kantor.

Sultan langsung berdiri, mengecek jam tangannya sebentar lalu berjalan mendekati mobilnya yang ada di depan sana. Sultan masuk ke mobil dan duduk di kursi depan, samping Pak Dodik.

"Tuan muda ingin langsung pulang atau ke restoran dulu?" tanya Pak Dodik memastikan. Karena biasanya tuan mudanya itu setelah pulang dari bekerja ingin makan dulu di restoran.

"Iya Pak. Ke restoran dulu. Saya lapar banget, dari tadi siang belum makan. Tadi banyak pekerjaan yang harus saya urus," jawab Sultan lalu menghembuskan napas berat.

Ia sangat lelah karena hari ini pekerjaan di tokonya sendiri begitu banyak daripada biasanya, ditambah merasakan lapar membuatnya semakin lelah.

Pak Dodik mengangguk lalu menjalankan mobil keluar area parkiran, menuju ke jalan raya yang dilewati banyak kendaraan. Saat di tengah perjalanan menuju ke restoran, bensin mobilnya hampir habis, Pak Dodik membelokkan arah mobilnya menuju ke pom bensin.

Setelah sampai di pom, Pak Dodik mematikan mesin mobilnya, supaya saat diisi bensin mobilnya tidak meledak. Seorang pria sepertinya karyawan di pom bensin itu mendekati mobil Pak Dodik lalu mengambil selang yang digunakan untuk mengisi bensin.

Sultan Jatuh Cinta [Lengkap]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن