EMPAT PULUH ENAM

1.9K 88 0
                                    

Lima Bulan Kemudian...

Sudah lima bulan Narulita dan Sultan menjalani kehidupannya setelah resmi menjadi sepasang kekasih. Mereka melewati hari-hari yang panjang dengan penuh semangat. Susah atau pun senang mereka lewati bersama. Mereka kini sudah saling mengenal lebih dekat satu sama lain.

Sultan sudah tahu bagaimana sifat Narulita setelah ia mengamati perilaku wanita itu selama lima bulan belakangan. Ternyata Narulita adalah tipe wanita idamannya, wanita itu tidak suka berfoya-foya, tidak suka jika harus menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting, solehah, dan mengerti agama. Jangan lupa bahwa wanita itu suka dengan yang namanya pekerjaan. Bahkan Sultan sudah seringkali membujuk kekasihnya supaya tidak bekerja, tapi tetap saja kekasihnya itu kukuh ingin bekerja. Kembali lagi dengan alasan Narulita bekerja karena ingin mendapat penghasilan sendiri. Oke, Sultan memaklumi bahwa Narulita memang suka bekerja. Tetapi Sultan akan melarang Narulita bekerja setelah wanita itu menjadi istrinya. Ia yang nantinya akan bertanggung jawab membiayai kebutuhan wanita itu.

Narulita sudah mengenal lebih dekat sifat dan perilaku pria itu. Sultan adalah pria yang sangat dia cintai, dia idamkan, dia dambakan, dan tipenya. Pria itu lima bulan belakangan sangat perhatian, pengertian, dan bersikap posesif kepadanya. Seolah-olah pria itu tidak mau jika harus meninggalkannya lebih lama. Bahkan kekasihnya itu hampir setiap hari mengunjungi rumahnya, seperti tidak ada bosan-bosannya. Narulita bersyukur sekali mempunyai kekasih seperti Sultan yang baik hati. Narulita berjanji kepada dirinya sendiri untuk mencintai pria itu dengan sepenuh hati. Ia tidak mau kehilangan sosok pria itu yang selama ini telah menemaninya, mencintainya, dan mendambakan dirinya.

Hal yang sangat dinanti-nantikan oleh Narulita adalah, kapan Sultan akan melamarnya?

...o0o...

Hari Minggu ini, Sultan rencananya ingin mengajak Narulita ke danau buatan yang ada di taman Kota Jakarta Timur. Sudah lama Sultan tidak mengajak Narulita jalan-jalan, terakhir kali lima bulan yang lalu. Sultan memang sering datang ke rumah Narulita, tapi hanya sekedar berbincang-bincang sebentar lalu pulang, karena Sultan harus mengurus pekerjaan di kantornya, sehingga ia tidak ada waktu yang lebih banyak lagi untuk mengajak kekasihnya jalan-jalan. Mumpung hari ini ada waktu luang, Sultan akan mengajak Narulita jalan-jalan berkeliling taman kota.

Sultan keluar kamar mandi dengan keadaan yang sudah segar. Rambutnya yang basah mengeluarkan bau wangi yang menyegarkan seperti habis memakai sampo. Kemudian ia membuka pintu lemari, memilih-milih baju sebentar lalu mengeluarkan baju kemeja biru muda lengan pendek dan celana hitam panjang. Setelah itu ia memakainya satu persatu.

Sultan keluar kamar setelah memakai pakaian lengkap. Ia turun ke lantai satu lalu berjalan keluar, menemui Santoso dan Totok yang sekarang tengah berbincang-bincang di teras rumahnya.

Totok menyadari tuannya berdiri di sampingnya, lalu cepat-cepat menoleh. "Eh ada Bos," ucapnya pura-pura kaget.

Sultan tersenyum tipis dan mengangguk, lalu berkata, "Saya mau pergi ke rumah Narulita. Kalau misalnya nanti ada tamu, kamu telepon saya ya, Tok?"

Totok mengangguk semangat. "Siap Bos!" Santoso menyusul. "Siap Tuan!"

Sultan tersenyum lebih lebar lagi melihat kedua bodyguard-nya tampak semangat.

Santoso bertanya, "Apa Tuan butuh saya?"

Sultan menggeleng pelan. Ia tidak ingin ada orang yang nanti mengganggunya berduaan dengan Narulita. "Oh enggak perlu, kalian jaga rumah saja. Rumah Narulita enggak jauh, kok."

"Siap Tuan!" jawab Santoso semangat.

"Ya sudah, kalau begitu saya pergi dulu. Assalamualaikum," ucap Sultan kemudian melangkah menuju ke garasi.

Sultan Jatuh Cinta [Lengkap]Where stories live. Discover now