28. Setrategi Baru

18 2 0
                                    

"Aku akan membalasnya dengan sangat kejam sampai membuat dirimu menginginkan sebuah kematian."
~Kenan Melvian

_0_

                 Angin berhembus dengan begitu cepat, seantero sekolah pun sudah tahu tentang kejadian di kantin, mengalahkan gosip kematian Wika yang masih diselidiki. Tiga hari setelah kejadian itu Kenan tidak masuk kelas sama sekali membuat gosipnya semakin memanas. Kenan memang terbiasa diperhatikan oleh publik tetapi bukan untuk hal yang memalukan seperti ini.

Pulang sekolah seperti biasanya Milen menunggu kendaraan umum, tadinya Arvin sempat menawarkan tumpangan tetapi ia dengan tegas menolaknya. Sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapannya, kacanya perlahan terbuka memperlihatkan seorang lelaki berkacamta hitam, Milen mengernyit bingung, siapa?

"Ayo, masuk. Ada yang mau gue omongin." Setelah mendengar suaranya Milen mengetahui kalo itu Kenan, Milen pun masuk, Kenan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Ada apa?" tanya Milen dengan santai seolah-olah  tidak terjadi sesuatu andara dirinya dan Kenan.

"Gue lihat lo tenang-tenang aja," sindir Kenan berusaha untuk menahan amarahnya.

Milen tersenyum sinis mendengar perkataan Kenan, sudah Milen tebak jika Kenan akan berusaha membujuknya lagi.

"Iya."

"Lo gak mau bantuin, gue?"

Milen mengernyit bingung, "Soal?"

"Nama baik gue?" jawab Kenan dengan tegas.

"Bukan urusan gue," jawab Milen terdengar acuh.

"IYA! Tapi itu karna lo, kan?" bentak Kenan tidak bisa menyembunyikan lagi kekesalannya, pasalhnya gadis ini terlihat acuh bahkan tidak perduli kepadanya.

"Salah sendiri," jelas Milen sambil memutar bola matanya malas.

Kenan berdehem keras, membasahi tenggorokannya yang mulai mengering. Kenan sudah muak mencoba untuk bernegosiasi, gadis di sampingnya ini tidak sungguh tidak bisa di ajak berkompromi juga tidak mempunyai hati, mengapa Kenan dulu sempat tertarik kepada gadis jahat ini! Memikirnyakan saja membuatnya mendengus kesal.

Setelah percakapan singkat itu hanya ada keheningan, Kenan sudah kesal dengan jawaban-jawaban singkat yang diucapkan oleh Milen sedangkan Milen hanya diam sambil melihat jalanan di depan.

Sesampainya di rumah, Milen langsung bergegas pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, sekedar berterima kasih pun tidak, membuat Kenan semakin kesal. Kenan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mulutnya terus saja mengucapkan memakian kepada gadis itu.

Kenan pun segera pergi ke tempat tongkrongannya, di sana banyak teman yang akan mendukung dan membantunya, semua teman Kenan sama sepertinya bahkan mungkin lebih jahat dari ketuanya sendiri, Kenan. Mereka semua memiliki kenakalan dan keunikannya masing-masing, pantas saja Kenan selalu terkena banyak masalah setelah bergaul dengan mereka, anehnya mereka memilih Kenan sebagai ketua yang baru setelah ketua mereka sebelumnya di penjara, padahal Kenan termasuk yang paling awal masuk komunitas itu dan yang paling muda.

Sesampainya di markas Kenan segera menceritakan semua masalahnya kepada mereka, lalu membuat rencana untuk memberikan pelajaran pada gadis sialan itu.

"Dia terlalu sombong," celutuk seseorang yang memakai kemeja kotak-kotak, selalu memainkan rubik yang setiap harinya berbeda, namanya Seta.

"Biar gue aja yang beresin!" sahut seseorang yang berbadan kekar, kepalanya yang plontos membuatnya terlihat begitu menakutkan, beberapa tato bahkan bertengger manis di tangan dan wajahnya, namanya Bento.

"Kita harus buat rencana yang lebih dari sekedar menakut-nakutinya!" usul seseorang dengan ramput panjang yang diikat, memakai kacamata bolong bernama Fiktor.

"Sijenius itu mulai membuat strategi!" ledek seorang gadis yang memakai kaos oblong ikut menambahkan, Gita.

"Terserah kalian mau gimana, pokoknya yang gue mau dia sampai berlutut memohon ampun di bawah kaki gue!" perintah Kenan yang langsung diangkuki oleh yang lainnya.

####


Haii, bagaimana dengan part ini? Terlalu pendek, kah? Hehe. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komentarnya, yaa^^





10 Mei 2023

Milenius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang