Prolog

336 51 87
                                    

Happy Reading🌿
<o0o>

      Seorang anak gadis berumur 10 tahun memasuki gudang yang lembab dan sepi, dengan pencahayaan yang temaram ia menuju ke arah ranjang bekas yang berada di sudut ruangan. Gadis tersebut tersenyum kecut kala melihat wajah anak laki-laki yang sedang berbaring tak sadarkan diri dengan kondisi tangan yang diikat.

Sang gadis memakai kaus tangan, mengambil pisau dapur yang ia bawa dan simpan di dalam plastik, deru napas anak itu masih terdengar normal seperti orang yang sedang tertidur, sampai tiba-tiba dia terbangun dengan napas yang tak beraturan.

"Kak? Apa yang Kakak lakukan?" tanya anak laki-laki yang berumur sekitar 8 tahun, wajahnya berubah pucat pasi kala melihat pisau yang diayunkan bergerak menembus perutnya.

"Kamu sudah membuat adikku menangis! Kamu jahat! Dia gak boleh terluka sedikit pun!"

Jleb.

"Tapi Ka- Aaa ...."

Tusukan demi tusukan gadis itu berikan kepada tubuh anak mungil yang terbaring tidak berdaya, ia tersenyum dengan bangga kala melihat hasil yang telah ia perbuat. Gadis itu lalu melepaskan ikatan di tangan anak tersebut, lalu membimbingnya untuk memegang pisau yang masih menancap di dalam perutnya, seolah-olah sudah melakukan aksi bunuh diri.

Setelah semuanya selesai, gadis tersebut memilih untuk pergi, membakar kaus tangan yang ia pakai dengan tersenyum kecut, ia sudah merasakan apa yang pernah ia lihat di dalam televisi, cara untuk menghadapi penjahat yaitu dengan membunuhnya. Satu yang gadis itu pelajari, jangan sampai ketahuan oleh polisi karna semuanya akan berakhir di dalam hotel prodeo.

🍁🍁🍁

      Beberapa hari kemudian, sepasang suami istri bernama Rizky dan Dinda melaporkan telah kehilangan anak semata wayangnya. Kepolisian terus mencari anak itu sampai seorang polisi mencium bau busuk dari dalam gudang sebelah rumah korban dan menemukan jasad seorang anak yang sudah membusuk dengan berbagai hewan kecil yang mengerubutinya. Polisi menyatakan itu adalah aksi bunuh diri karna tidak menemukan sidik jari orang lain. Setelah pemakaman, pasangan suami istri itu memilih untuk pindah rumah, mencoba menempuh hidup baru dan berusaha untuk mengikhlaskan kepergian anaknya.

Gadis itu hanya tersenyum kecut kala mengetahui polisi menyatakan, bahwa anak itu bunuh diri tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Setelah semua kejadian itu, gadis tersebut menjadi terobsesi untuk terus membunuh orang-orang yang tidak berguna, apalagi kepada orang-orang yang hidupnya menyusahkan orang lain. Gadis itu akan datang dan membunuhnya, jadi berhati-hatilah.

"Kak, ayo pulang," ucap anak kecil berumur 8 tahun sambil menarik baju kemeja kakaknya.

"Iya. Ayo, Dek. Permainannya sudah selesai."

#####

Haiii, jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komentar^^

Milenius [END]Where stories live. Discover now