01. Perkenalan

202 39 94
                                    

"Aku adalah aku, bukan kalian dengan segala sifat buruk yang selalu dipamerkan." ~Milenius

-0-

      Seorang gadis berpakaian putih abu berjalan dengan santai menuju ke kelas, padahal bel sekolah akan berbunyi beberapa menit lagi, entah keberuntungan atau kesiala, ternyata guru pertama sudah masuk mendahuluinya sehingga ia mendapatkan hukuman untuk membersihkan seluruh toilet wanita di lantai 2.

Gadis itu tidak mengeluh, ia dengan santainya meletakkan tasnya di kursi dan berjalan pergi meninggalkan kelas yang memang ia hindari. Membersihkan bukanlah tugas yang sulit baginya, karna dia sudah terbiasa untuk membereskan kekacauan yang terjadi, termasuk bersih-bersih.

"Heh! Wanita kurang ajar, lo! Berani-beraninya lo rebut pacar gue?" Sayup-sayup gadis itu mendengar suara dari dalam toilet, tanpa memperdulikannya ia masuk dan mengambil kain pel serta ember yang berada di sudut ruangan, tanpa menoleh sedikit pun gadis itu mengerjakan tugasnya dalam diam.

"Bukan gue yang rebut pacar, lo! Tapi pacar lo yang godain gue!" Mereka masih berteriak, tidak menyadari kehadiran seseorang di sekitarnya. Keduanya pun seperti sedang memperebutkan sebuah barang yang sangat berharga, tentang siapa pemilik dan siapa pencuri.

"Lo itu dasar, jalang!" Teriakan demi teriakan mereka ucapkan, makian pun turut hadir dalam percakapan duan insan manusia yang saling beradu emosi, memperebutkan sesuatu yang sangat buruk bagi diri mereka sendiri.

"Apa? Hah, bukannya lo udah pernah di pake ya sama dia? Lo bilang gue jalang? Hello, apakabar dengan lo?"

"Bangsat!" Setelah mengucapkannya gadis itupun pergi menjauh dengan keadaan marah sekaligus malu, karna faktanya dia memang bukanlah seorang gadis lagi setelah menjalin hubungan dengan lelaki itu.

"Hus ... hus ... wanita kaya lo enggak pantas buat cowok kayak dia!"

"Awas, tunggu aja pembalasan dari gue! Gue bakalan bikin hidup lo menderita!" ucapnya dari kejauhan sambil berjalan pergi meninggalkan keheningan dan deru napas gadis yang ditinggalkan.

"Milen?" ucap gadis itu sedikit terkejut, ketika ia menoleh ia melihat Milen yang sedang asyik membersihkan toilet tanpa terganggu sedikit pun oleh pertengkaran keduanya.

"Iya, Kak?" jawab gadis yang dipanggil Milen itu menoleh.

"Lo denger semua yang gue omongin tadi? Gue percaya sama lo, kok. Lo anak baik-baik," ucapnya lalu pergi begitu saja, Milen tampak acuh karna mengerti apa yang dimaksud oleh kakak kelasnya itu.

Ya, namanya Milenius. Nama tanpa kepanjangan yang kerap disapa Milen, terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan kedua orang tua yang masih lengkap. Milen anak pertama dari dua bersaudara terlahir dari pasangan suami istri yang bernama Mahendra Alpiana dan Anis Ayuningtiyas serta memiliki adik laki-laki bernama Kholid Maulana yang umurnya hanya berbeda beberapa tahun darinya, keluarga yang harmonis menambah kebahagiaan bagi Milen apalagi dengan kehadiran adik kesayangannya Kholid. Milen akan berubah posesif jika adiknya itu mempunyai pacar atau sedang dekat dengan gadis tetapi tidak memperkenalkan pada dirinya.

Di sekolah Milen terkenal dengan sifat acuhnya, bahkan hampir semua penghuni sekolah mengenal Milen, gadis kulit sawo matang dengan tinggi yang bisa dibilang rata-rata serta penampilan yang tidak neko-neko. Orangnya hangat jika bersama keluarga, tidak memiliki teman dekat ataupun kekasih, semuanya terkesan cuek akan Milen yang selalu berekspresi datar.

####

Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komentar:)

Milenius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang