10. istikharah cinta

20 5 0
                                    

~Tasbih senantiasa ku ucap. Menyebut nama dalam ruahan rasa. Berharap qobiltu menjalin sakinah. Apakah engkau jodohku?~

♤♤♤

No signal.

Sistem mesin suara bermonitor lebar eror.

"Tuan, ada apa dengan sistemnya?"

Teriak anggota Tuan Darwin yang bertugas memantau sistem mesin suara.

"Ada apa?"

Alih-alih bisa tidur nyenyak, Tuan Darwin dikagetkan dengan teriakannya. Terpaksa datang karena menuruti teriakan.

"Sistem tiba-tiba eror Tuan. Biasanya tidak seperti ini." Katanya panik.

"Eror? Kok bisa?" Tak percaya dengan perkataannya, Tuan Darwin mendekat dan mengecek sistem mesin suara. Ia tekan tombol enter percuma monitor menghadirkan kata eror.

"Gawat." Gumam Tuan Darwin.

"Kenapa Tuan?"

"Imaz tidak sadarkan diri. Coba cek rekaman histori, mungkin sebelum eror dia terjadi sesuatu." Perintah Tuan Darwin.

Anggotanya yang bernama Marvel mengecek rekaman histori. Namun jawabannya sama. Tidak ada data.

"Lalu, bagaimana Tuan?"

"Lihat saja besok. Jika sudah sadar, nanti akan aku tanyakan."

"Baik Tuan."

***
"Apa yang terjadi semalam sehingga Imaz babak belur seperti itu?" Wafi menginterogasi Irma di kantor madrasah.

"Aku tidak tau pasti Wafi. Aku hanya tau dia keluar dari asrama, tiba-tiba babak belur. Waktu itu aku juga panik." Jawab Irma memelas.

Ia bisa bernapas lega karena setelah menganiaya Imaz, Arman berlari terbirit-birit dan dengan kelihaian aktingnya ia berpura-pura terkejut menangis minta tolong.

"Baiklah, kau hanya sebagai saksi."
Irma tersenyum tipis. Menyimpan hati murka karena Imazlah, ia tak bisa kabur dari pesantren.

Di rumah sakit pesantren Benang Biru.
Keluarga Romo Kiyai, keluarga kamar Ar-rahim dan bebarapa pengurus pesantren datang menjenguk Imaz sambil menenteng makanan bergizi.
Gadis yang ditemukan di Taman Santri terbaring lemah di atas ranjang. Infus tergantung untuk memperkaya cairan. Detak jantung sedikit normal. Ia belum siuman.

"Imaz, apa yang terjadi denganmu akhir-akhir ini? Setiap malam kau selalu keluar dari kamar." Ucapan Ning Fiyyah menggenggam tangannya. Air mata tiada henti mengalir di pipi.

"Sadarlah Imaz, lihat bros kupu-kupu aku pakai. Cocok sekali dengan wajahmu yang kalem."

Berusaha menyadarkan dengan menunjukkan bros kupu-kupu yang terikat dalam jilbabnya tetap saja tidak ada respon. Miris hati Ning Fiyyah melihatnya.

"Pesantren Benang Biru dalam bahaya. Aku mencium bau penghianatan dan penyerangan." Kata-kata Romo Kiyai menohok hati mereka.

"Mulai hari ini, perketat penjagaan dengan CCTV." Ungkapan Romo Kiyai dalam telepon yang terhubung dengan Wafi.

Seisi ruangan menatap beliau terhenyak.

Keputusan Romo Kiyai tak dapat diganggu gugat.

Wafi mengerahkan semua prajurit memasang CCTV dibagian titik sering terjadinya penyerangan. Yang paling utama adalah di Taman Santri titik letak dekat dengan hutan. Titik lainnya dipasang di gerbang, rumah Romo Kiyai, asrama putra maupun putri. Dalam hal pemantauan CCTV akan ditugaskan pada Robet, Rasya, dan Saga. Meskipun CCTV membantu, prajurit tetap ditegakkan sebagai pejuang utama.

Misi Bertemu Cinta [REVISI PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now