Bab 4

92 79 13
                                    

"Heh! Nal cepet buka dong kado dari Daniel, penasaran nih gue."

"Ihh, jangan kepo dong Lan."

"Gapapa Nala, buka aja kita kan sahabat meski kita ber 2 sudah menjadi sahabat lebih."

"Tuh Nal, kata daniel aja gapapa."

"Okeh, Wulan aku buka yaa."

'Nala pun membuka kado pemberian dari Daniel dan isinya adalah sebuah Kalung, yang bertulisan Nala and Daniel. Memang, Daniel sudah membelinya semenjak dia menyukai Nala. Daniel memang orang yang Setia ya, sangat cocok dengan Nala yang sama sama setia. (Setia dalam artian memendam perasaan, dan perasaan itu tidak berubah menjadi ke orang lain. Melainkan tetap kepada Nala) Daniel pun memakaikan kalung itu ke leher Nala, dan teman teman nya tersenyum bahagia melihat temannya bahagia. Setelah mereka selesai dengan kegiatannya, hari mulai semakin gelap dan dingin. "Hei tidur yu udah malam nih, udah jam 12.00" kata Santi. Merekapun memutuskan untuk tidur di tenda yang sudah mereka siapkan.'

Pada pukul 01.00 Jesi terbangun karena seperti ada sosok laki laki. Dia merasakan akan terjadi sesuatu tetapi dia tidak mengetahui kapan dan akan seperti apa. Dia hanya merasakan sesak napas, keringat dingin, dan mulai pusing. Setelah beberapa lama yang dia rasakan itu hilang dan dia akhirnya bisa tidur lagi."

Keesokan harinya mereka bangun untuk pulang. Setelah mereka menyadari hari sudah panas saja dan menandakan pukul 13.00 yahh jam 1 siang. Mereka kesiangan ternyata, dan mereka nekat untuk pulang pedahal mereka untuk keluar hutan saja memerlukan waktu yang lumayan lama. Setelah itu mereka membereskan tenda dan alat alat yang lainnya, membereskan semua alat alat mereka sudah memakan waktu 1 jam. Hari sudah menunjukan pukul 2 siang mereka segera bergegas pulang. Tiba tiba di perjalanan mereka bingung kenapa jalan menjadi ada 2 yaitu menuju ke kanan dan ke kiri."


"Loh kenapa jalan ini menjadi ada 2, kemarin kan cuman luruss aja."

"Iya aneh."

Jesi mulai merasakan akan terjadi hal hal yang tidak dia inginkan.

Mereka memilih jalan ke jalur Kiri, merekapun melanjutkan perjalanannya.

Waktu sudah menunjukan pukul 03.00 Sore dan hari pun mulai gelap, tiba tiba Jesi melihat penampakan di hutan sosok wajah laki laki yang semalam dia lihat. Tapi sekarang sosok itu dari pohon.

   Jesi  tiba tiba tidak sadarkan diri, dan teman teman temannya segera memindahkan jesi ke tempat yang lebih aman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jesi tiba tiba tidak sadarkan diri, dan teman teman temannya segera memindahkan jesi ke tempat yang lebih aman. Mereka membaringkan Jesi di tikar yang mereka bawa, dan menunggu Jesi sadar.

Setelah Jesi sadar mereka melanjutkan lagi perjalanan, dan Jesi bertanya kenapa dia tiba tiba pingsan. Dan Santi menjawab kita juga gak tau karena tiba tiba kamu terjatuh, Jesi pun bilang dia melihat pohon menyerupai sosok laki laki. Seketika bulu kuduk Nala merinding, dan Jesi menyarankan besok pagi saja pulangnya. Tetapi semua sahabatnya terkekeh tidak menyetujui saran Jesi. Jesi pun menuruti untuk pulang, masa iya dia tinggal di hutan sendiri.

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now