Tamat

8 2 11
                                    

Satu bulan kemudian Viona datang ke rumah Vito, berniat untuk menjenguk orang tua Vito karena Viona mendapatkan kabar jika Mama Vito sakit keras, kondisinya semakin memburuk.

"Assalamualaikum, Vito."

"Waalaikumsalam Viona, eh masuk ayo."

"Terimakasih,"

"Kamu ke sini sama siapa?"

"Aku sendirian, ayah lagi sibuk."

"Oh begitu terimakasih yah, sudah meluangkan waktu untuk menjenguk mama aku."

"Iyah gak apa-apa, tenang aja."

"Eh tante cepat sembuh yah,"

"Viona terimakasih banyak, Viona tante mau bilang sama kamu. Kamu jaga Vito yah, sayangi dia."

"Iya tante, nanti juga aku mau pindah ke sini. Gak apa-apa sendirian juga, aku mau kuliah di sini hehe."

"Baguslah jika begitu, tante percaya sama kamu Viona."

"Mah, mama kok bilang gitu si. Lagian Vito kan bisa jaga diri terus ada mama aja,"

"Iya mama tahu kok,"

"Iya tante hehe,"

"Eum kalian lanjut bicara aja ya, mama mau istirahat."

"Oh iya mah, kalau mau apa bilang aja sama Vito ya mah."

"Iya terimakasih."

Vito dan Viona pun saling berkomunikasi dengan baik, mengulang masa-masa kecil. Meski tidak semuanya mereka ulang, mereka hanya mengulang bagaimana menyusun teka-teki dan mereka berdua bermain seperti anak kecil. Tawa canda mereka memenuhi isi ruangan, seperti dua hanya milik mereka berdua.

Tidak lama dari itu Viona berpamitan untuk pulang kembali, dan di antarkan oleh Vito sampai bandara. Mama Vito di jaga oleh ayahnya Vito, karena Kakaknya Martin masih berada di Bali bersama istrinya Anggel.

"Sudah sampai tidak terasa yah," ucap Vito.

"Haha iya, terimakasih ya."

"Sama-sama, hati-hati ya Viona."

"Iya, kamu juga hati-hati Vito."

"Haha iya byee,"

"Byee."

Viona pun sudah pergi, Vito langsung saja pulang menunggu mama nya. Mama Vito di rawat di rumah, karena ia tidak mau di rawat di rumah sakit. Namun ada perawat yang siap siaga yang berjaga jika ada hal yang tidak di inginkan.

Vito pun samapai di rumah, dia langsung saja pergi ke kamarnya untuk merebahkan dirinya. Seketika dia mengingat jika surat yang di berikan Viona yang di titipkan ke mamanya belum ia baca. Dengan begitu, Vito langsung mengambilnya dan langsung saja membacanya.

Isi surat tersebut

"               Hai Vito Mahesa:)
     Jika suatu hari nanti kamu mengetahui surat ini dan kamu mengetahui ke mana aku pergi dan mama kamu tidak memberi tahu kamu. Kamu jangan marah, ya! Itu semua karena keinginan aku, aku harus pergi karena mama Iren, mama aku sakit keras ia menyembunyikan penyakitnya dia berusaha ceria selama ini nyatanya ia sakit. Terimakasih kamu sudah jadi teman baik aku, aku mau tidak sekedar teman saat kecil. Yang aku mau kita menjadi teman hidupku nanti. Kamu harus tahu, aku sayang kamu Vito Mahesa. Byee hubungi aku hehe XXXX.
                                   Viona Mahesa."

Setelah Vito membaca isi suratnya Vito hanya berkata.

"Kok lucu ya, aku membacanya setelah aku ketemu sama orangnya haha dasar emang alurnya begini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutukan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang