Chapter 44

4 2 8
                                    


"Vit, apa yang saat ini kamu rasakan?" tanya Daniel.

"Yang jelas, aku sangat bahagia. Kenapa yah, suasana Indonesia dan Singapura berbeda. Aku di sini sangat tenang, aman dan damai Haha."

"Alesan, nanti lusa kita balik ke Indonesia ya."

"Oke bos,"

"Emang Daniel sudah di perbolehkan pulang ke negara?" tanya Viona.

"Sebenarnya belum,"

"Jangan dong, nanti aja setelah di beri izin baru."

"Iya deh, apakah kamu mau lebih lama bersama Vito?"

"Bukan, aku emang khawatir aja jika kamu pulang belum waktunya. Lagian aku nanti jika udah lulus SMA mau balik lagi ke Indonesia kan."

"Heem si, nanti kita jadi sahabatan yah."

"Pasti dong, nanti acara kita. Kita kuliah bareng dan masuk universitas yang sama, oke?"

"Oke. Eh aku mau pulang takut ayah aku nyariin yah, bye."

"Bye Viona."

Di rumah pun tinggal Daniel dan Vito berdua, sepi dan sunyi. Keheninganpun di pecahkan oleh pecahan gelas langsung saja mereka berdua melihat pecahan tersebut.

Prak...

"Eh apa itu?"

"Pasti gelas pecah deh,"

"Ayo kita lihat."

"Ayo,"

"Eh kok gak ada pecahan gelasnya, atau pecahan apa."

"Gak mungkin kita salah denger."

"Emang tapi apa, kok mulai mencurigakan yah."

"Sudahlah diamkan saja jangan dipeduliin, gak penting juga."

"Takut ya?"

"HAHAHA, Aku takut? Hmmm dikit."

"Eh dasar wkwkwk."

Malam pun sudah tiba, Viona datang dan membawakan makanan untuk makan malam di rumah Daniel dan Vito.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, eh Viona."

"Suruh masuk lah Vito,"

"Terimakasih,"

"Hai Viona malem-malem ke sini ada apa ya?"

"Ini aku mau anterin makanan buat kalian, eh iya ini kan waktunya makan malam ayo makan."

"Kamu udah makan?"

"Nanti aja di rumah,"

"Eh udah makan di sini aja ayo!"

"Hehe makasih yah, aku ambilin piring dulu yah ke dapur."

"Iya,"

"Vito..." suara teriakan dari Viona.

"Eh ada apa Viona?"

"Kamu lihat deh kenapa anak kucing ini bisa tertimpa pecahan gelas si? Emang kamu gak liat apa?"

"Eh kok?"

"Hah kok bisa? Tadi siang gak ada loh pecahannya, cuman iya terdengar jelas ada suara pecahan tapi saat kami cek gak ada pecahannya apalagi bangkai kucing ini, dan ini kucing siapa?"

"Aku juga baru liat kucing ini, kucing hitam semoga tidak ada kesialan."

"Eh kok?"

"Udah cepat kita kuburkan dia,"

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now